Tidak hanya itu, negara berbentuk kepulauan terbesar juga menjadi identitas Indonesia.
Sehingga nama Rimba dan Nusa dipilih sebagai tema dalam pembuatan desain untuk ibu kota negara yang baru.
"Jadi pendekatan multidisipliner ini membawa kami pada satu pemikiran yakni ibu kota diwakilkan sebagai nagara gitu," kata Sibarani dalam video yang diunggah di kanal YouTube tvOneNews, Senin (23/12/2019).
"Rimba dan nusa adalah karakter yang sangat kita miliki, kita mempunyai satu di antara hutan tropis yang terbesar di dunia."
"Nusa kita juga kepulauan yang terbesar. Inilah hal yang kami anggap menyatukan bangsa," tambahnya.
Nantinya dalam proses pembangunan ibu kota, Sibarani akan menggunakan konsep yang dinamai dengan biomimikri.
Konsep biomimikri merupakan konsep yang mengadopsi strategi alam, yakni mengikuti karakteristik hutan serta tidak menghalangi aliran air maupun angin.
Sibarani menuturkan inspirasi timnya untuk memilih konsep tersebut berawal dalam kehidupan sehari-hari yang hidup selalu beriringan dengan alam.
Meski demikian, saat ini teknologi sudah dapat diterapkan dalam pembuatan kota yang baik bagi lingkungan.
Sibarani menjelaskan, biasanya pembangunan kota yang ada saat ini biasanya mempertaruhkan lingkungan.
"Inspirasi kami datang dari bagaimana kami hidup berdampingan dengan alam, dan teknologi kota hari ini sudah memungkinkan kita untuk membuat kota yang lebih baik lagi dan lebih ramah pada lingkungan," jelas Sibarani.
"Di mana kota-kota hari ini yang kita tau biasanya mengorbankan lingkungan, sekarang kita berusaha untuk membuat satu konsep yang terintegrasi dengan konsep yang namanya biomimikri."
"Jadi bangunan, konteks lahan di sini kita padukan dengan alam sebaik mungkin," imbuhnya.
Setelah diumumkan menjadi pemenang, nantinya Sibarani dan tim serta dua juara utama lainnya akan diajak untuk melihat secara langsung lokasi calon ibu kota negara baru, pada tahun 2020 mendatang.
(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)