TRIBUNNEWS.COM - Politisi PDI Perjuangan Dewi Tanjung mengapresiasi kerja polisi yang berhasil menangkap dua pelaku penyerangan air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.
Padahal, pada November lalu, Dewi Tanjung melaporkan Novel Baswedan ke Polda Metrojaya.
Dewi Tanjung menuduh Novel Baswedan menyebarkan berita bohong kasus penyiraman air keras terhadap dirinya.
Tak hanya itu, Dewi Tanjung juga menyebut ada rekayasa dibalik penyerangan tersebut.
Dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam yang kemudian di unggah di kanal YouTube Talk Show tvOne, Sabtu (28/12/2019), Dewi Tanjung memberikan penjelasannya.
Dewi Tanjung berdalih, dari awal dirinya hanya mempermasalahkan soal luka di mata Novel Baswedan.
"Dari awal saya mengatakan, di lihat dari CCTV memang ada adegan penyiraman kepada Novel Baswedan," ujar Dewi Tanjung.
"Yang saya maksudkan adalah rekayasa yang saya ragu dan janggal adalah kebutaan Novel Baswedan," tambahnya.
Lebih lanjut, Dewi Tanjung mengungkapkan keanehan yang terjadi pada mata Novel Baswedan.
Keanehan yang dimaksud Dewi Tanjung adalah, korban penyiraman air keras dari belakang kanan tapi yang buta sebelah kiri.
"Yang sampai saat ini putih dan parah yang katanya satu sudah pernamanen yang satu sudah 30 persen," ungkapnya.
Meski demikian, Dewi Tanjung memberi apresiasi kepada pihak kepolisan yang telah berhasil menangkap kedua pelaku penyerangan terhadap Novel Baswedan.
"Saya juga mengapresiasi kerja polisi menangkap pelaku ini, dan mudah-mudahan ini betul-betul pelakunya," tegas Dewi Tanjung.
"Jadi kita mau tahu air apa yang dipakai untuk menyerang Novel Baswedan sehingga menjadi buta matanya ini, tapi mukanya tidak apa-apa," tambahnya.