TRIBUNNEWS.COM - Keluarga dan rekan ojek online sesalkan robohnya baliho atau papan reklame di Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (28/12/2019), sekira pukul 11.00 WIB.
Diberitakan sebelumnya, seorang pengemudi ojek online bernama Ruslianto (47) tewas karena tertimpa papan reklame yang roboh.
Ruslianto dimakamkan di pemakaman keluarga di Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor.
Aditya, rekan ojek onlinenya berharap kualitas pemeliharaan papan reklame atau baliho lebih diperhatikan lagi.
"Mewakili seluruh ojek online untuk lebih diperhatikan lagi kualitas dan pemeliharaan dari baliho atau apapun bentuknya yang membahayakan masyarakat umum yang berada di titik-titik umum vital. Itu harus diperhatikan lagi jadi, tolonglah untuk Pemda, pemilik baliho tolong untuk diperhatikan itu," ujarnya dilansir melalui YouTube Kompas TV, Minggu (29/12/2019).
Ia juga berharap kejadian serupa tidak akan terjadi lagi.
Sementara itu, Drisma Yanti (50) mewakili keluarga, mengatakan baliho roboh tak harus terjadi bila pemerintah dan pihak terkait mengawasi pemeliharaannya.
"Seperti kita bangun rumah, tapi enggak pernah maintenance (merawat) rumah bagaimana? Kan hancur, baliho juga harus seperti itu. Biar enggak menimpa orang lain," kata Yanti di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (28/12/2019).
Terlebih keberadaan baliho merupakan satu sumber pendapatan pemerintah daerah karena jadi sarana promosi produk korporasi.
Lantaran mendapat untung dari baliho, Yanti menilai pemerintah daerah wajib memantau setiap baliho di wilayahnya masing-masing.
"Untuk bayar pasang baliho itu mahal enggak murah. Masa mau nerima uangnya saja tapi enggak mau mantau. Harusnya kan mantau, jadi ada maintenance," ujarnya.
Dia juga menyarankan agar pemerintah daerah membuat konstruksi yang kokoh guna mencegah kasus baliho roboh hingga merenggut korban.
Terlebih memasuki musim hujan yang membuat umur rangka baliho lebih singkat karena digerogoti karat imbas air hujan.
"Saya harap sih ada perhatian, harus diawasi. Semua baliho yang ada di Indonesia harus diawasi. Karena biayanya kan mahal," tuturnya.
Sebelumnya, Kapolsek Cengkareng Kompol Khoiri mengatakan baliho roboh lantaran kerangka besi sudah kropos sehingga tak kuat diterjang angin.
Hasil penyelidikan Unit Reskrim Polsek Cengkareng pun mendapati bahwa sejak tiga bulan lalu warga sudah melapor karena muncul tanda-tanda roboh.
Nahas laporan warga hanya jadi angin lalu karena tak kunjung ditangani hingga akhirnya sekira pukul 11.00 WIB tadi roboh menimpa Ruslianto.
"Baik tukang ojek yang sering mangkal di sini. Kemudian rekan-rekan tiga pilar ini sudah melaporkan suka goyang dan ada tanda keropos, tapi tidak ada tindak lanjut dari laporan ini," kata Khoiri. (*)
(Tribunnews.com/Faisal Abdul Muhaimin) (TribunJakarta.com/Bima Putra)