TRIBUNNEWS.COM - Setelah dinyatakan bebas, musisi Ahmad Dhani mengaku dirinya akan berkonsolidasi dengan Partai Gerindra terkait sikap politiknya ke depan.
Pernyataan tersebut disampaikan Ahmad Dhani dalam acara Kabar Petang yang kemudian diunggah di kanal YouTube tvOneNews, Senin (30/12/2019).
Diketahui, Ahmad Dhani bebas dari Penjara LP Cipinang, Jakarta Timur, pada Senin (30/12/2019).
Ahmad Dhani bebas setelah menjalani hukuman penjara sejak 28 Januari 2019 karena kasus ujaran kebencian.
Banyak pihak yang menganggap Ahmad Dhani adalah korban dari keadaan politik yang tengah memanas saat itu.
Ahmad Dhani adalah orang yang mendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019.
Menanggapi hal itu, Ahmad Dhani berujar bahwa dirinya adalah korban dari kalah perang.
"Saya kan korban kalah perang ya, jadi mau nggak mau ya harus diterima sebagai korban kalah perang," ujar Ahmad Dhani.
"Misalkan kemarin Perang Dunia I (Pilpres 2019), nah nanti Perang Dunia II (Pilpres 2024) seperti apa kan kita belum tahu," tambahnya.
Ahmad Dhani menuturkan, geopolitik akan terus mengalami perubahan.
Sehingga dirinya belum tahu pasti bagaimana akan menempatkan diri ke depan di dunia politik.
Lebih lanjut, Ahmad Dhani menjelaskan soal tanggapannya terkait masuknya Prabowo Subianto ke dalam Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Buat saya itu kan ada dua hal ya yang perlu dicermati, apakah itu the art of war, apakah the art of survival," terang Ahmad Dhani.
"Itu yang nantinya kita akan buktikan, seperti apa langkah yang saat ini dimaknai nanti di tahun 2024," tambahnya.
"Kita nggak bisa memaknainya sekarang," kata Ahmad Dhani.
Tak hanya itu, Ahmad Dhani juga mendeklarasikan diri untuk sepenuhnya terjun ke dunia politik.
"Hari ini saya mendeklarasikan diri saya sendiri, bahwa saya adalah part timer musician, full timer politicion," ungkap Ahmad Dhani.
Ahmad Dhani mengungkapkan dirinya akan melakukan konsolidasi terlebih dulu dengan tokoh-tokoh senior Partai Gerindra.
Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dalam Partai Gerindra.
"Terus terang saya harus membaca peta geopolitik dulu, sehingga saya bisa lebih tahu apa yang harus saya jalani ke depan ini," terangnya.
Konsolidasi tersebut juga dimaksudkan Ahmad Dhani sebagai acuan ke depan sebelum dirinya terlibat dalam konteks politik.
"Maksudnya dalam konteks politik itu, saya masih bisa melakukan misalnya kritik terhadap pemerintah yang sekarang, atau atau seperti apa itu kan perlu dikonsolidasikan dulu," ungkapnya.
"Karena kan dulu ketika saya belum di penjara, Gerindra bukan bagian dari pemerintahan, sekarang kan Gerindra bagian daripada pemerintahan," tambahnya.
Tiba di Rumah, Ahmad Dhani Disambut Fadli Zon hingga Spanduk 'Bebasnya sang Pengujar Kebenaran'
Kedatangan Ahmad Dhani di kediamannya di Kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan disambut teriakan para pendukungnya.
"Allahu Akbar!" sorak pendukung Ahmad Dhani, dikutip Tribunnews dari Kompas.com.
Ahmad Dhani tiba di rumahnya pukul 11.55 WIB bersama dengan sang istri, Mulan Jameela serta ketiga anaknya, yakni Al Ghazali, El Rumi, dan Dul Jaelani.
Penyambutan bebasnya Ahmad Dhani ditandai dengan dipasangnya tenda warna putih berukuran besar.
Selain itu, ada juga spanduk yang bertuliskan 'Katakan Kebenaran Meskipun Ujung Tombak' dan 'Bebasnya Sang Pengujar Kebenaran'.
Tak hanya itu, kebebasan Ahmad Dhani juga turut disambut oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon.
Fadli Zon pun menyampaikan sejumlah pesan di hari kebebasan Ahmad Dhani.
Dikutip Tribunnews dari TribunJakarta.com, Fadli Zon berharap setelah bebas, Ahmad Dhani dapat kembali kariernya.
Baik sebagai musisi maupun sebagai seorang politisi.
"Mudah-mudahan setelah bebas akan lebih banyak berkarya, baik di bidang seni dan budaya maupun politik dan sosial," kata Fadli Zon.
Fadli Zon juga bersyukur Ahmad Dhani dapat bebas, meskipun penahannya selama ini dianggap sumir dari sisi hukum.
Fadli Zon menilai, apa yang telah diucapkan Ahmad Dhani masih dalam konteks aman sebagai bentuk kebebasan berekspresi.
"Tetapi proses politik ternyata menentukan lain, sehingga saudara Ahmad Dhani ditahan," tuturnya.
Fadli Zon juga membagikan momen menyambut kedatangan Ahmad Dhani dalam media sosial Twitter pribadinya.
Dalam salah satu unggahannya, Fadli Zon tampak berfoto bersama Ahmad Dhani dan juga Neno Warisman yang turut datang menyambut kebebasan Ahamd Dhani.
"Bersama Mbak Neno Warisman menyambut kedatangan musisi Ahamd Dhani di kediamannya di Kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan," tulis akun fadlizon.
Tak hanya itu, Fadli Zon juga membagikan foto bersama tokoh-tokoh lain yang turut menyambut kebebasan Ahmad Dhani.
"Tetap menyuarakan kebenaran n kepentingan rakyat," tulis @fadlizon dalam keterangan fotonya.
Diberitakan sebelumnya, dalam catatan kasus hukumnya, Ahmad Dhani menjalani dua kasus sidang.
Pertama, kasus terkait ujaran kebencian pada 2018 lalu, divonis Januari 2019 di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Tak berhenti disitu, Ahmad Dhani juga menjalani sidang atas kasus pencemaran nama baik atau vlog idiot pada pertengahan 2019 di Pengadilan Negeri Surabaya.
Ahmad Dhani terseret kasus ujaran kebencian melalui sejumlah tulisan yang ia tulis di akun media sosial Twitter pribadinya, @ahmaddhaniprast pada Maret 2017 silam.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri) (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim) (Kompas.com/Baharudin Al Farisi)