TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo pada Selasa (7/1/2020) mengunjungi para korban terdampak bencana longsor dan banjir di Kecamatan Sukajaya, Bogor.
Dikutip dari Biro Pers Sekretariat Kabinet, di tengah-tengah kunjungan Jokowi tersebut, tiba-tiba turun hujan.
Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) pada saat itu juga tidak ada yang bersiaga membawa payung ataupun jas hujan bagi Jokowi.
Sehingga hujan yang turun pun sempat membasahi tubuh Jokowi.
Di tengah hujan yang sedang turun, tiba-tiba salah satu warga setempat memberikan jas hujan.
Dan saat itulah Jokowi langsung mengenakan jas hujan pemberian warga tersebut.
Nampak Presiden Jokowi mengenakan jas hujan berwarna hijau.
Namun diluar agenda, Jokowi dalam rangka meninjau korban banjir dan longsor terlebih dahulu menyambangi Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor,yang memang dilewati dalam perjalanan tersebut.
Dalam kunjunganya ke Kecamatan Sukajaya, Jokowi meninjau Kantor Desa Harkat Jaya yang menjadi tempat posko bantuan.
Presiden Jokowi juga terlihat berinteraksi, dan memberikan paket-paket bantuan kepada warga sekitar.
Desa yang berada di cakupan wilayah Kecamatan Sukajaya merupakan daerah yang terimbas bencana banjir dan longsor akibat curah hujan yang tinggi pada awal tahun ini.
Selain memberikan bantuan, Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga meninjau pembukaan ruas jalan yang tertutup tanah longsor.
Diketahui sebelumnya jalan di Kecamatan Sukajaya tidak bisa dilalui karena tertutup timbunan longsor.
Kemudian, setelah meninjau kondisi di Kecamatan Sukajaya, Jokowi kemudian bertolak ke Kabupaten Lebak, Banten.
Kunjungannya ini juga dalam rangka memastikan penanganan korban dan dampak banjir dan longsor berjalan dengan optimal.
Diketahui Rabu (1/1/2020), banjir bandang menerjang lima kecamatan di Kabupaten Lebak, Banten, yakni Cipans, Lebakgedong, Curugbitung, Maja, dan Sajira.
Sebelum banjir bandang, hujan deras mengguyur Banten dan sekitarnya sejak Selasa (31/12/2019) yang menyebabkan Sungai Ciberang yang berhulu di Taman Nasional Gunung Halimun Salak meluap.
Banjir bandang tersebut menyebabkan sejumlah jembatan putus, salah satunya jembatan utama yang menghubungkan tiga kecamatan.
Banjir bandang juga menghanyutkan sejumlah rumah dan pondok pesantren di bantaran sungai.
Akibat banjir bandang, ribuan warga mengungsi di beberapa titik di enam kecamatan di Kabupaten Lebak.
Umumnya mereka mengungsi di sekolah, tempat ibadah, hingga kantor kepala desa setempat.
(Tribunnews.com/Muhammad Nur Wahid Rizqy)