Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Gerindra, Sodik Mudjahid mengaku tak kaget dengan dicokoknya seorang komisioner KPU dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Tidak kaget, karena sudah mencium hal tersebut banyak dilakukan oleh oknum KPU di berbagai lini dan daerah," ujar Sodik, ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (9/1/2020).
Sodik mengatakan selama ini pihaknya memiliki kekhawatiran hingga kecurigaan kepada KPU di berbagai daerah dan lini terkait jual beli suara.
"Salah satu buktinya adalah partai-partai dan caleg-caleg atau calon kepala daerah mengeluarkan biaya yang besar untuk para saksinya," jelasnya.
Baca: Komisioner KPU Terjaring OTT, Pengamat : Lebih Baik Kolega Lainnya Mengajukan Pengunduran Diri
Baca: Total Harta Wahyu Setiawan, Komisioner KPU yang Terjaring OTT KPK, Capai Rp 12,8 Miliar
Baca: Tertangkap Oleh KPK, Ini Deretan Harta Milik Komisioner KPU Wahyu Setiawan
Meski demikian, politikus Gerindra ini juga sedikit kaget dan tak menyangka lantaran KPU seharusnya sebagai penyelenggara pemilu benar-benar bersih.
Oleh karenanya, ia meminta peristiwa OTT kepada komisioner KPU yang disebut berinisial WS dapat dijadikan pelajaran pada semua jajaran KPU hingga bawah.
"KPK terus mengawasi dengan intens kegiatan pemilu, Pilpres dan Pilkada. Pastinya semua terduga akan diproses hukum dengan baik. Karena itu KPU diminta terus meningkatkan kebersihan jajarannya," tandasnya.