TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Institute for Actions Againts (IAAC) mengapresiasi kinerja Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Polisi Idham Aziz.
Tak lama setelah dirinya didapuk menjadi Kapolri, Idham bersama jajarannya berhasil menangkap pelaku lapangan penyiraman air keras terhadap Penyidik Senior KPK, Novel Baswedan.
"Kami mengapresiasi seluruh jajaran Polri. Semoga kasus ini segera tuntas," ujar Direktur Eksekutif IAAC, Dodi Lapihu melalui keterangan tertulisnya, Kamis (9/1/2020).
Dodi mendorong Polri untuk bekerja secara transparan dan profesional.
Terutama untuk mengungkap motif dan aktor intelektual di balik kasus tersebut.
Baca: Segera Kirim Berkas Perkara, Polri Bakal Analisa Keterangan Novel Baswedan
Dia juga meminta Pimpinan KPK yang baru dilantik bersama Polri untuk berkomitmen atas jaminan terhadap keamanan personil KPK.
"Ini kami anggap penting karena personil KPK seringkali mendapatkan intimidasi dan teror dalam menjalankan tugasnya," tegas Dodi.
Dalam kesempatan itu, Dodi juga menyinggung ihwal keberadaan Tim Gabungan.
Walaupun bukan merupakan bukti hukum, kata Dodi, temuan Tim Gabungan yang dibentuk oleh Kapolri perlu ditindaklanjuti.
"Karena dalam laporan tersebut sempat menyebutkan bahwa penyerangan yang dilakukan pada Novel Baswedan berkaitan erat dengan kasus-kasus yang ditanganinya sebagai penyidik KPK," ungkap dia.
Dodi dan lembaganya mendorong adanya ranparansi profesionalitas Polri dalam mengungkap kasus tersebut.
" Kami juga menyerukan kepada masyarakat sipil agar terus mengawal perkembangan kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan," pungkasnya.