Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memantau kondisi Surabaya lewat gawai miliknya meski tengah mengikuti Rakernas I PDI Perjuangan di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (11/1/2020).
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya mengapresiasi apa yang dilakukan Risma.
Ia juga menambahkan bahwa tiap kader PDIP yang menjadi kepala daerah harus melek terhadap teknologi.
"Ketika Ibu Risma melakukan monitoring terhadap cuaca di Surabaya, itu juga sebagai langkah yang sangat baik. Seluruh kepala daerah kader PDIP harus melek tekonologi," ujar Hasto, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (11/1/2020).
Kinerja Risma yang masih bisa menjalankan tugasnya sebagai kepala daerah bersamaan dengan tugas partai dinilai harus dicontoh kader-kader lain.
Oleh karenanya, Hasto mengatakan PDIP sebagai partai pun harus melek terhadap teknologi guna mendukung para kadernya.
Baca: Tri Rismaharini: Saya Pantang Meminta Jabatan
Baca: Penjelasan Komarudin soal Tandatangan Megawati dan Hasto Dalam 3 Surat Kepada KPU
"Kita bayangkan Ibu Risma bisa memantau Surabaya sambil melaksanakan tugas-tugasnya sebagai kader partai di dalam pelaksanaan rakernas. Ini menunjukkan partai memang harus melek teknologi tersebut," kata politikus asal Yogyakarta tersebut.
Sebelumnya diberitakan, Ketua DPP PDI Perjuangan Tri Rismaharini, tak otomatis meninggalkan pekerjaannya sebagai Wali kota Surabaya, meski sedang berada di Rakernas I PDIP, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (11/1/2020).
Risma sempat mengunjungi stan pameran rempah di lokasi rakernas.
Setelah itu, Risma mengunjungi tenda Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP.
Tiba-tiba, Risma mengeluarkan gawai dan membuka sebuah aplikasi dan login ke akunnya.
"Mau ngecek kantor dan Surabaya dulu," kata Risma.
Baca: KPK Belum Cegah Caleg PDIP Harun Masiku ke Luar Negeri
Baca: Puan Tegaskan OTT Tak Membuat PDIP Terguncang
Kemudian Risma menjelaskan aplikasi yang dibukanya terhubung dengan puluhan ribu kamera CCTV yang tersebar di berbagai wilayah di Surabaya.
Termasuk semua ruangan perkantoran, balai-balai milik pemerintahan, hingga ruang kerja penjaga pintu air.
"Semua bisa dipantau dari sini. Yang kerja dan tidak bekerja bisa ketahuan," katanya.
Risma mengecek langsung kondisi sejumlah fasilitas umum seperti pompa air, jalan-jalan di Surabaya, mesjid, gereja, sekolah, dan sebagainya.
"Ini mau lihat pompa air dulu," ujarnya.