News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Banjir di Jakarta

Demo Minta Anies Mundur Disebut Norak, Eko Kuntadhi: Banjir Minta Gubernur Jadi Presiden,Nggak Wajar

Editor: Lita Andari Susanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/1/2020).

TRIBUNNEWS.COM - Penggiat media sosial, Eko Kuntadhi menanggapi ucapan Fahira Idris yang menyebut bahwa aksi demo meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mundur adalah hal yang norak.

Menurut Eko Kunthadi demo merupakan hal yang wajar.

Eko menilai warga melakukan demo karena ruang aspirasi mereka tertutup.

Hal ini berbeda dengan Gubernur sebelumnya yang membuka ruang aspirasi untuk warga langsung di balai kota.

"Kenapa demo, karena mungkin ruang aspirasinya tertutup dulu sebelumnya orang bolak-balik ke balai kota biasa aja, sekarang karena nggak ada lagi ya mereka demo lah, itu wajar-wajar aja," ujar Eko Kunthadi dilansir dari Youtube.

Ketika ruang aspirasi tertutup secara otomatis warga akan melakukan demo untuk menyuarakan pendapatnya.

• Dewi Tanjung Ingin Tuntut Sedangkan Fahira Idris Dukung Anies Baswedan, Yunarto: Bingung Pilih Mana

• Anies Baswedan Digugat Rp 42,3 Miliar, Tim Advokasi Korban Banjir: Kami Gugat Karena Anies Lalai

• Ahok Minta Warga Percaya Anies Baswedan Bisa Atasi Banjir Jakarta:Pak Anies Lebih Pintar Ngatasinnya

"Ketika ruang aspirasi tertutup mereka mengekspresikan dengan demo itu bagian dari demokrasi dan menurut saya wajar," sambungnya.

Lebih lanjut Eko Kunthadi menuturkan bahwa warga meminta Gubernur Anies Baswedan untuk mundur adalah alasan yang cukup logis.

Yang tidak logis jika keadaan banjir dan warga justru meminta Anies untuk menjadi presiden.

"Yang nggak wajar kalu banjir meminta gubernur menjadi presiden itu nggak wajar," pungkasnya.

Baca selengkapnya>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini