TRIBUNNEWS.COM - Menteri Komunikasi dan Informatika menanggapi diberhentikannya Helmy Yahya dari jabatan Direktur Utama (Dirut) Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (TVRI).
Ia menyesalkan diberhentikannya Helmy Yahya dari Dirut TVRI karena sudah ada upaya mediasi yang dilakukan.
"Namun kami tentu menyesalkan sampai itu terjadi, karena usaha mediasi sudah dilakukan secara berjenjang. Baik dilakukan oleh Kominfo saya sebagai Menteri Kominfo dan pak Helmy secara terpisah, Dewan Pengawas (Dewas) juga secara terpisah," ujarnya dilansir melalui YouTube Metro TV, Sabtu (18/1/2020).
Johnny mengetahui kabar pemberhentian tersebut bukan dari TVRI tapi dari internal Kominfo.
"Saya mendapat informasi tapi bukan dari TVRI, bukan dari Dewas maupun Direksi tapi dari internal Kominfo karena kami Kominfo mengikuti perkembangannya dan tidak ada juga tembusan surat-surat keputusan pemberhentian itu ke Kominfo," ungkapnya.
Menurutnya upaya mediasi yang dilakukan tidak berhasil karena masing-masing pihak memiliki pendirian sendiri.
- Buntut Pemecatan Helmy Yahya, Karyawan TVRI Segel Ruang Kerja Dewas, Roy Suryo: Kominfo Turun Tangan
"Namun para pihak dalam hal ini para Dewas dan Helmy bersikukuh pada pendapat masing-masing," katanya.
Ia menjelaskan jika Dewas punya kewenangan untuk mengangkat dan memberhentikan Dirut sesuai dengan undang-undang.
"Sesuai amanat undang-undang penyiaran maupun peraturan pemerintah nomor 13 tahun 2005. Kewenangan pengangkatan, pemberhentian itu ada pada Dewas," imbuh politikus partai Nasdem ini.
Dengan adanya undang-undang tersebut Kominfo akan menghormati keputusan dari Dewas.
Pemecatan Helmy Yahya sebagai Direktur Utama TVRI berbuntut panjang.
Helmy Yahya melakukan perlawanan karena keputusan Dewan Pengawas TVRI dinilainya cacat hukum.
"Saudara tidak menjawab atau memberi penjelasan menganai pembelian program siaran berbiaya besar antara lain Liga Inggris dari pelaksanaan tertib administrasi anggaran TVRI. Ternyata itu saja," kata Helmy Yahya memaparkan surat dari Dewan Pengaws TVRI di Kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (17/1/2020).
Helmy Yahya Dipecat, Harta Kekayaan Dirut TVRI Capai Rp 53 Miliar, Punya 20 Tanah