TRIBUNNEWS.COM - Lewat rapat umum pemegang saham luar bisa (RUPSLB) PT Garuda Indonesia Tbk di Tangerang, Putri Gus Dur, Yenny Wahid resmi masuk dalam jajaran pejabat perusahaan plat merah tersebut, Rabu (22/1/2020).
Perempuan bernama asli Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid dipercaya duduk di kursi jabatan Komisaris Independen Garuda Indonesia.
Nama Yenny Wahid sendiri sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih yang tergabung dalam ormas Islam terbesar di Indonesia Nahdlatul 'Ulama (NU).
Anak kedua dari pasangan Abdurrahman Wahid dan Sinta Nuriyah ini juga telah malang melintang di atas panggung perpolitikan.
Yenny pernah menjabat sebagai Sekjen Partai Kebangkitan bangsa (PKB) periode 2005-2010.
Untuk mengenal sosok Yenny Wahid lebih dekat, berikut Tribunnews.com sajikan perjalan hidupnya yang dirangkum dari berbagai sumber:
Baca: Sebut Bandung Bumi Atlantik, Pimpinan Sunda Empire: Bandung Memiliki Satu Kekuatan dan Emas
1. Masa kecil
Masa kecil dan latar pendidikan. Yenny kecil lahir di Jombang pada 29 Oktober 1974 silam.
Dirinya memiliki seorang kakak bernama Alisa Wahid dan dua orang adik, Anita Wahid dan Inayah Wahid.
Dikutip dari Tribunnewswiki.com, Yenny menghabiskan masa SMA-nya di Kota Jakarta.
Yenny bersekolah di SMA Negeri 28 Jakarta di tahun 1992.
Selepas SMA, Yenny mengambil jenjang S1 di Universitas Trisakti untuk belajar ilmu komunikasi visual.
Kemudian gelar Master Public Administration Yenny diperloleh dari satu kampus terbaik di dunia, Harvard University.
Baca: Fakta-fakta Viralnya Sarjana Penjual Nasi Sayur di Alun-alun Kidul Keraton Solo
2. Menikah dengan Dhohir Farisi
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Yenny Wahid menikah dengan Dhohir Farisi pada 15 Oktober 2009 pukul 14.15 WIB.
Dhohir sendiri merupakan pasangan H Maruf Hasyim dan Hj Ma’rufah yang lahir di Probolinggo.
Dalam proses akad pernikahan, Dhohir menyiapkan 40 ekor sapi dan perhiasan untuk Yenny.
Berdasarkan keterangan kerabat Yenny, maskawin tersebut memiliki makna filosofis sendiri berupa memperbanyak keturunan pada kemudian hari.
Prosesi siraman 14 Oktober 2009 Yenny minta restu kepada orangtuanya dan mengucapkan terima kasih atas pengasuhannya selama 34 tahun terakhir.
“Bapak dan ibu selalu mengingatkan agar saya terus terbang tinggi, tetapi tetap membumi"
"Selalu mawas diri dan tetap berhati-hati, serta tak henti ingat kepada Tuhan,” kata Yenny.
Dhohir Farisi diketahui merupakan mantan kader Partai Gerindra dan pernah terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2009-2014.
Kini, pasangan Dhohir dan Yenny telah dikaruniai tiga orang anak yang semuanya perempuan.
Baca: 5 Klaim Kontroversial Sunda Empire, Kendalikan Nuklir hingga Ajak Jack Ma dan Bill Gates
3. Cerita ditodong senjata laras panjang
Dalam gelaran Refleksi 20 Tahun Reformasi di Jakarta pada Senin, 21 Mei 2018 silam, Yenny pernah menceritakan satu pengalamannya.
Yenny mengatakan memiliki pengalaman merasakan langsung atmosfir mencekam saat kerusuhan pecah di Jakarta menjelang Reformasi 1998.
Pada periode 1997-1999, Yenny merupakan koresponden koran terbitan Australia, The Sydney Morning Herald dan The Age.
Tugasnya itu membuat dia harus melalukan reportase peristiwa kerusuhan jelang Reformasi.
Saat melakukan liputan, ia harus terkena gas air mata petugas keamanan untuk membubarkan kerumunan massa.
Baca: Ade Armando Kritik Gubernur DKI Jakarta soal Banjir, Pendukung Anies: Ini Kebencian Berdasar Opini
Bahkan, Yenny juga punya pengalaman tak enak lainnya, yakni ditodong senjata oleh petugas keamanan.
"Waktu itu ada sekelompok pasukan untuk mensterilkan di ring road Trisaksi. Setelah itu ada penembakan-penembakan yang terjadi. Saya pas di situ," kata Yenny dikutip dari Kompas.com.
"Tempat itu harus disterilkan jadi waktu itu saya diacungi senjata laras panjang di kepala saya. Siapa yang mengacungi senjata, itulah bagian dari proses reformasi," ujarnya.
Adapun yang dimaksud Yenny telah menjalani proses reformasi adalah Angkatan Bersenjata RI atau ABRI.
Kini setelah 20 tahun Reformasi, Yenny meyakini ABRI yang telah diganti menjadi TNI telah jauh berubah.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)