TRIBUNNEWS.COM - Setelah kehebohan dari Keraton Agung Sejagat yang mulai pudar, muncul kembali kerajaan bernama Sunda Empire yang tak kalah heboh.
Kerajaan yang terletak di Bandung, Jawa Barat itu dipimpin oleh pria bernama Rangga Sasana.
Rangga muncul dengan pernyataan kocak mengenai Sunda Empire.
Pria asli Brebes itu juga tak sungkan untuk mengatakan kehebatan dari Sunda Empire ke media.
Akhirnya, klaim-klaim kocak dari petinggi Sunda Empire itu ramai diperbincangan publik.
Rangga Sasana mengakui jika ia tidak merekrut sembarang orang alias tidak merekrut manusia.
Bahkan, Rangga juga menyayangkan jika Ridwan Kamil tidak tahu sejarah Sunda Empire.
Berikut Tribunnews.com rangkum deretan pengakuan kocak dari pimpinan Sunda Empire, Rangga Sasana dari berbagai sumber
1. Sunda Empire Tak Rekrut Manusia
Petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana menyebut kerajaannya adalah pihak yang memberikan izin pada setiap negara yang akan membentuk pasukan.
Bahkan, disebutnya tak ada satupun negara yang berani membentuk pasukan tanpa izin dari kekaisaran Sunda Empire.
Rangga Sasana menyatakan, Sunda Empire berbeda dengan kerajaan pimpinan Totok Santoso, Keraton Agung Sejagat.
"Jadi perlu diketahui, Sunda Empire jangan disamakan apa yang dilakukan saudara Totok Santosa," kata Rangga, melansir dari tayangan Indonesia Lawyers Club, Selasa (21/1/2020).
Ucapan Rangga itu pun langsung ditimpali oleh presenter Karni Ilyas.
"Tapi Totok pun pernah di Sunda Empire ya katanya?" tanya Karni Ilyas.
Menurut Rangga, Sunda Empire tak pilih-pilih dalam merekrut anggota.
Namun, ia menyebut kerajaan tersebut tak merekrut manusia sebagai anggota.
"Siapapun boleh di Sunda Empire," kata Rangga.
"Tapi karena dalam posisi begini, Sunda Empire tidak merekrut manusia."
Rangga mengklaim, anggota Sunda Empire yakni pemerintah di seluruh dunia.
"Karena anggotanya seluruh negara-negara dan pemerintahan dunia, bukan manusia," ujarnya.
2. Sayangkan Gubernur tak tahu sejarah Sunda Empire
Rangga Sasana mengaku menyayangkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil tidak mengetahui sejarah Sunda Empire.
Kemudian, ia menyinggung persoalan sejarah mengenai sebuah gedung Isola yang kini berada di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Jawa Barat.
Gedung tersebut diketahui pernah digunakan kelompok Sunda Empire dalam melangsungkan beberapa kegiatan.
"Jadi Isola itu adalah terbentuknya atas NATO di situ. NATO itu ABCD. Perlu paham itu. NATO dibangun oleh PBB," kata Rangga yang masih melansir dari tayangan Indonesia Lawyers Club, Selasa (21/1/2020).
Rangga menambahkan, saat itu tidak ada pemerintahan yang boleh membangun pasukan atau polisi tanpa izin dari kekaisaran Sunda Empire.
Sementara ditanya soal terbentuknya NATO, Rangga menyampaikan NATO dibentuk setelah Perang Dunia II.
Saat menjelaskan mengenai sejarah Sunda Empire, pembahasannya pun sempat melebar hingga mengaitkan dengan kelahiran organisasi PBB dan badan kemiliteran Amerika, Pentagon.
Ia pun mengklaim bahwa PBB dan Pentagon tersebut lahir di wilayahnya Sunda Atlantik yakni Bandung.
Rangga juga sempat menyayangkan bahwa sejarah Indonesia Indonesia dinilai telah diplesetkan sejak era Presiden Soekarno.
Ketika menjelaskan sejarah menurut versinya itu, Rangga kembali menyinggung peran Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
"Kalau gubernur tidak tahu cerita Sunda Empire Bandung, jangan jadi gubernur," kata Rangga.
3. Seluruh ASEAN akan gunakan Pancasila
Sunda Empire mengklaim dapat memberikan kedamaian kepada dunia.
Petinggi Sunda Empire itu juga menegaskan memiliki sistem empire yang bisa mengatur segala kerumitan masalah internasional.
Sunda Empire mengklaim tetap mengakui Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Tak berhenti di situ, para pengikut Sunda Empire juga percaya dengan Pancasila.
Mereka mengaku akan menerapkan sistem berdasarkan Pancasila di seluruh Association of South East Asian Nations (ASEAN).
"Ideologinya adalah Pancasila," tutur Rangga Sasana yang dikutip melalui tayangan YouTube Kompas TV, Selasa (22/1/2020).
"Bahkan 2016 sudah kita sepakati bahwa Pancasila akan kita kembangkan dan terapkan kepada seluruh negara-negara, karena itu sudah teruji ya," tambahnya.
"Dalam waktu dekat, setelah 2020 ini, seluruh tatanan Bumi, seluruh ASEAN akan menggunakan Pancasila ini," tegasnya.
4. Kerajaan Sunda Empire bersahabat dengan semua negara
Petinggi Sunda Empire itu mengatakan, kerajaannya telah bersahabat dengan semua negara di dunia ini.
Ia menyebut, Sunda Empire telah membangung hubungan yang baik kepada Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda.
Sehingga, Rangga Sasana mengatakan, membangun bangsa tidak cukup hanya di internal Indonesia saja.
"Semua negara-negara, Amerika kita juga bersahabat, Inggris bersahabat, Belanda juga, semuanya bersahabat," ujar Rangga Sasana, dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu (22/1/2020).
Ia menyinggung pengunduran dari sejumlah tokoh pemimpin seperti Paus Paulus dan Presiden Bank Dunia.
"Coba simak dengan kondisi bangsa-bangsa ini, kenapa Paus Paulus kemarin mengundurkan diri? Kenapa Presiden Bank Dunia mengundurkan diri? Padahal enak kok," imbuh dia.
"Persoalan-persoalan ini bangsa harus simak. Tidak cukup hanya persoalan di dalam Indonesia," lanjut Rangga.
Ia pun meminta masyarakat Indonesia lebih memerhatikan tatanan negara dari seluruh dunia.
"Tetapi tatanan semua negara kita harus diperhatikan," ungkap Rangga Sasana.
5. Mampu Kendalikan Nuklir
Petinggi Sunda Empire, Ki Ageng Rangga Sasana mengatakan keberadaan dari kelompoknya adalah untuk menciptakan kehidupan dunia yang lebih baik.
Selain, ia berharap keberadaan Sunda Empire mampu melindungi kehidupan seluruh umat manusia.
"Keberadaan Sunda Empire adalah melahirkan tatanan bumi yang menyelamatkan bumi dan umat keseluruahan," kata Rangga dikutip dari YouTube KompasTV, Selasa (21/1/2020).
Rangga melanjutkan, untuk mencapai tujuan tersebut, Sunda Empire mengklaim mampu mengendalikan senjata nuklir.
"Satu contoh yang saya bilang, yang bisa menghentikan atas nuklir adalah tindakan dari Sunda Empire," ujarnya.
(Tribunnews.com/Maliana/Andari Wulan/Endra Kurniawan)