Pada 13 Januari 2020, Kabag Humas Ditjen Imigrasi Arvin Gumilang menyebut Harun Masiku tercatat meninggalkan Indonesia ke Singapura sejak Senin, 6 Januari 2020.
Pada 16 Januari 2020, Menkumham Yasonna H Laoly, Yasonna ngotot menyebut bahwa Harun masih berada di luar negeri.
"Pokoknya belum di Indonesia," kata Yasonna.
Bahkan, Ketua KPK Firli Bahuri mengaku siap menangkap jika ada yang mengetahui keberadaan Harun Masiku.
Baca: Menkumham dan Pimpinan KPK Dinilai Sebar Hoaks soal Keberadaan Harun Masiku
Baca: Yasonna Laoly Minta Maaf pada Warga Tanjung Priok yang Tersinggung, dan Janji akan Silaturahmi
"Kalau saya tahu, sudah saya tangkap pasti," kata Firli di komplek DPR RI, Senayan, Jakarta, 20 Januari 2020.
KPK mengamankan delapan orang saat melakukan OTT di Jakarta, Depok Jawa Barat, dan Banyumas Jawa Tengah pada 8 hingga 9 Januari 2020.
Sebanyak empat orang di antaranya ditetapkan sebagai tersangka, yakni komisioner KPU Wahyu Setiawan, politikus PDIP Harun Masiku, mantan anggota Bawaslu sekaligus orang kepercayaan Wahyu Setiawan bernama Agustiani Tio Fridelina dan seorang perantara suap bernama Saeful.
Harun Masiku merupakan tersangka kasus dugaan suap komisioner KPU Wahyu Setiawan.
Wahyu diduga menerima Rp 600 juta dari caleg PDIP Harun Masiku melalui perantara, agar ditetapkan sebagai anggota DPR terpilih melalui mekanisme Pergantian Antar-Waktu (PAW).
Namun, pihak KPK gagal menangkap Harun Masiku dalam OTT itu dan baru dinyatakan buron beberapa hari terakhir.
Dalam rangkaian OTT itu pihak KPK juga mengalami dua kali kegagalan lainnya.
Pertama, tiga petugas KPK gagal melakukan penyegelan untuk mengamankan barang bukti di kantor DPP PDIP di Menteng Jakarta Pusat.
Baca: Menkumham Yasonna Laoly Pilih Tinggalkan Wartawan Saat Ditanya Soal Harun Masiku
Baca: Respons Yasonna Laoly soal Protes Warga Tanjung Priok: Saya akan Cari Waktu untuk Bisa Bertemu
Kedua, tiga petugas KPK juga gagal saat melakukan pencarian target OTT mereka di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) di Kebayoran Baru, Jakarta.
Mereka ditangkap sekelompok polisi yang berjaga di sekolah polisi yang berada dekat dengan Markas Besar Polri itu.