TRIBUNNEWS.COM - Nama Yenny Wahid menjadi bahan perbincangan setelah ditunjuk sebagai satu di antara Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero).
Nama Yenny melengkapi sejumlah nama orang baru yang duduk di dereten komisaris di Garuda.
Sebut saja Triawan Munaf, Chairal Tanjung, Elisa Lumbantoruan, dan Peter Gontha.
Namun, berbeda dengan Triawan Munaf dkk, Yenny Wahid dipilih untuk menjadi komisaris independen yang mewakili publik.
Demikian dikatakan Menteri BUMN, Erick Thohir sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
"Ibu Yenny kan background-nya jelas pergerakan dan Ibu Yenny posisinya komisaris independen, wakil publik."
"Bukan wakil dari siapa-siapa tetapi dari publik," kata dia.
Yenny memang bukan orang baru dalam dunia politik dan organisasi di Tanah Air.
Putri kedua dari Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini memilih untuk meneruskan jejak sang ayah.
Wanita yang memiliki nama asli Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid ini kerap menyuarakan ide-ide soal persatuan dan keberagaman di Indonesia.
Tak hanya pilihannya terjun ke dunia politik, kehidupan pribadi Yenny Wahid juga menarik perhatian publik.
Termasuk sosok suami Yenny Wahid, Dhohir Farisi yang jarang disorot.
Padahal, Dhohir Farisi bukanlah orang sembarangan dan pernah menjadi anggota DPR RI.
Sama seperti Yenny, Dhohir Farisi juga aktif di organisasi.
Diketahui, Yenny menikah dengan Dhohir Farisi pada 15 Oktober 2009.
Dikutip dari Kompas.com, akad nikah berlangsung di Masjid Al Munawaroh, di depan kediaman Gus Dur di Jalan Warung Silah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Bertindak sebagai saksi yaitu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wapres Jusuf Kalla.
Sementara, resepsi pernikahan Yenny Wahid-Dhohir Farisi digelar di Gedung Sampoerna Jalan Sudirman, Jakarta, pada 18 Oktober 2009.
Pernikahan pasangan beda usia empat tahun tersebut berlangsung meriah karena dihadiri 1.500 undangan.
Namun, ada yang menarik dari pernikahan Yenny dengan Dhohir Farisi.
Rupanya, Faris menyerahkan maskawin berupa sapi sebanyak 40 ekor dan perhiasan untuk Yenny.
Ada alasan tersendiri kenapa Faris memilih sapi sebagai maskawin.
"Sapi itu menunjukkan kekayaan kita. Sapi adalah hasil pertanian atau agrobisnis," ujar Faris dalam konferensi pers, di kediaman Gus Dur, Ciganjur, Kamis (15/10/2009).
Menurut Faris, jika setiap mempelai pria memberikan sapi sebagai maskawinnya, maka Indonesia tidak perlu mengimpor daging sapi.
Menurut Yenny, maskawin sapi itu adalah tradisi lama.
Para pendahulu juga menggunakan sapi sebagai mahar.
Pelestarian budaya tersebut yang ingin dilakukan keduanya.
Saat Faris mengutarakan keinginannya tersebut, Yenny sempat merasa heran dan terdiam beberapa saat.
Pasalnya hal itu bukanlah suatu hal yang wajar.
"Tapi saya segera mengiyakan, karena itu membedakan Mas Faris berbeda dengan pria lainnya," ujar Yenny seraya tersipu.
Sementara itu, seorang kerabat Yenny menuturkan, Faris memilih sapi asal Probolinggo sebagai maskawin karena filosofinya memperbanyak keturunan di kemudian hari.
Bahkan setelah menikah, keduanya berencana membuat peternakan sapi.
Kini, Yenny dan Faris telah dikaruniai tiga anak perempuan.
Sosok Dhohir Farisi
Masih dari Kompas.com, Dhohir Farisi adalah putra keempat dari lima putra pasangan H Ma’ruf Hasyim dan Hj Ma’rufah dari Perumahan Jatiasri, Desa Kebonagung, Kraksaan, Probolinggo, Jawa Timur.
Farisi yang lahir pada 14 April 1976 dibesarkan di lingkungan keluarga Nahdliyin.
Sang ibu, HJ Mar'ufah pernah menjadi seorang pimpinan Fatayat Nahdlatul Ulama Cabang Kraksaan, Probolinggo.
Ia anak keempat dari lima bersaudara yaitu Zainal Kamal, Faisol Reza (mantan aktivis Partai Rakyat Demokratik/PRD), Ahmad Mastaba, Dhohir Farisi, dan Roziqi.
Faris rupanya masih keponakan Bupati Probolinggo saat itu, H Hasan Aminuddin.
Faris adalah alumni Fakultas Filsafat UGM Yogyakarta dan sempat tinggal setahun di Italia selepas kuliah.
Pria berdarah Madura itu sempat menjadi konsultan khusus lingkungan hidup pada sebuah perusahaan di Jakarta.
Pada Pemilu 2009, Faris maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Gerindra daerah pemilihan (Dapil) Jember-Lumajang dan berhasil lolos ke Senayan.
Bertemu Saat Kampanye
Kisah percintaan Yenny Wahid dan Dhorir Farisi terbilang cepat.
Tak butuh waktu lama bagi Yenny dan Faris sejak pertama kali bertemu untuk berkenalan hingga akhirnya memutuskan untuk menikah.
Menurut Tien Santoso, penata rias Yenny saat menikah, keduanya berkenalan saat menghadiri kampanye Partai Gerindra di Surabaya, Maret 2009.
Saat kampanye itu, hadir pula mantan Gus Dur bersama Yenny yang bertugas menemani sang ayah.
Saat kampanye berlangsung, datang massa Gus Dur dan ingin bersalaman dengan Gus Dur.
Yenny yang selalu berdekatan dengan ayahnya sempat terdorong oleh massa.
Untung Yenny mendapat pertolongan dari Faris sehingga tidak sampai terjatuh.
Namun, Yenny dan Faris belum sempat berkenalan setelah kejadian itu.
Seusai kampanye di Surabaya, keduanya mengaku sama-sama penasaran dan mencari nomor handphone masing-masing.
Begitu perjuangan berakhir dan mendapatkan nomor handphone, keduanya saling menelepon.
Sayangnya, mereka saling tidak mengangkat teleponnya karena kesibukan pekerjaan.
Yenny lantas mengirimkan pesan pendek kepada Faris dan memperkenalkan diri.
Gayung bersambut, Yenny dan Faris saling menelepon satu sama lain setelah itu.
Hingga akhirnya, keduanya memutuskan bertemu, meski alasan pertemuannya semula hanya membicarakan persoalan politik sebagai 'modus.'
Hubungan mereka berlanjut hingga akhirnya keduanya memutuskan untuk menikah.
Kerap Bagikan Foto sang Suami
Walau sang suami jarang disorot, tapi Yenny Wahid tak pelit membagikan foto atau momen kebersamaannya dengan Faris.
Di akun Instagram pribadi Yenny, @yennywahid tak sulit menemukan potret sang suami.
Meski demikian, dalam satu postingannya, Yenny mengaku, Faris enggan difoto, termasuk foto bersama dirinya.
"Suamiku paling males foto bareng, tapi tumben sekali ini dia mau," tulis Yenny di postingannya.
Berikut potret dan momen bareng Yenny Wahid bersama sang suami, yang jarang disorot:
1. Kebersamaan keluarga Yenny Wahid saat lebaran.
2. Saat Asian Games 2018, Yenny dan Faris mengajak ketiga buah hati mereka untuk menonton pesta olahraga se-Asia ini.
3. Saat mengunjungi Dubai, keduanya menjajal baju tradisional Emirat, yaitu kandura dan abaya.
4. Di foto ini, Yenny mengaku sang suami enggan foto bersama.
"Suamiku paling males foto bareng, tapi tumben sekali ini dia mau, mungkin karena lagi pake tuxedo yaaa," tulis Yenny.
5. Kebersamaan keluarga Abdurrahman Wahid dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat Lebaran 2019.
6. Di momen ini, Yenny mengaku bekerja sembari jalan-jalan ditemani sang suami.
"Kerja sambil halan-halan itu emang paling asyik.. apalagi ditemenin misua.. Alhamdulillah kali ini dia mau difoto bareng," tulis dia.
7. Yenny dan Faris merayakan ulang tahun pernikahan yang ke-10 dengan sangat sederhana.
8. Foto ini diambil saat keduanya baru saja resmi menikah pada 15 Oktober 2009.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)