News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lutfi Alfiandi Sebut Dipaksa Akui Perbuatannya, Lehernya Diikat Plastik, dan Tubuhnya Disetrum

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lutfi Alfiandi mengaku disiksa oknum polisi saat dimintai keterangan, Ananda Badudu akui sempat alami hal yang sama

TRIBUNNEWS - Dalam proses persidangan, Lutfi Alfiandi bercerita dia dipaksa mengaku melempar batu ke arah aparat.

Menurut Lutfi, dirinya disiksa beberapa kali sampai mengiyakan pertanyaan aparat tersebut.

"Mereka (polisi) langsung ambil plastik mengikat leher saya, buka lagi, lalu saya dibawa ke ruangan. Ditutup mata saya, diiket kain matanya, telinga saya dijepit, disuruh jongkok," terang Lutfi dalam tayangan Mata Najwa (22/1/2020)

Lutfi Alfiandi (20), pemuda yang fotonya viral sedang menggenggam bendera Merah Putih saat kerusuhan di kawasan DPR, Jakarta, September 2019, tak kuasa menahan tangis usai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (8/01/2020) siang. (KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

Setelah itu Lutfi ditanya polisi tentang dirinya yang melempar batu atau tidak.

Lutfi yang spontan berkata tidak, kemudian disetrum melalui telinganya.

"Saya disuruh duduk, terus disetrum, ada setengah jamlah. Saya disuruh ngaku kalau lempar batu ke petugas, padahal saya tidak melempar," ujar Lutfi di hadapan hakim, Senin (20/1/2020), dikutip dari Kompas.com

Penyiksaan itu terhenti saat polisi mengetahui foto Lutfi viral di media sosial.

"Waktu itu polisi nanya, apakah benar saya yang fotonya viral. Terus pas saya jawab benar, lalu mereka berhenti menyiksa saya," ujar dia.

Nasir Djamil Anggap Perlakuan Oknum Meresahkan

Anggota DPR Komisi 3, Nasir Djamil mengaggap adanya perlakukan oknum polisi seperti yang dikatakan Lutfi meresahkan.

"Ini biadab, oknum-oknum seperti ini harus diperiksa," ujarnya pada tayangan Mata Najwa (22/1/2020).

"Ini menurut saya jauh dari kesan kalau polisi itu humanis, tentu ini oknum, dan ini merisaukan kita," lanjutnya.

Dia menganggap aksi Lutfi semata-mata hanya untuk menjalankan demokrasi.

"Yang dilakukan Lutfi merupakan ruh demokrasi, jadi tidak pantas Lutfi diperlakukan seperti itu," tambahnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini