TRIBUNNEWS.COM - Nama Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini sempat diisukan akan maju dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2022 mendatang.
Isu tersebut mencuat setelah Risma mendapat pujian sebagai satu di antara kepala daerah berprestasi dari PDI-P.
Pujian tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri.
Risma dinilai telah berkontribusi besar bagi kemajuan daerah yang dipimpinnya.
Dalam tayangan yang diunggah di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Kamis (23/1/2020), pengamat politik Rocky Gerung turut berkomentar terkait hal tersebut.
Rocky menganggap galeri politik Risma adalah soal terjun langsung ke lapangan.
Seperti adanya video yang kemudian menjadi viral, Risma sedang turun langsung ke jalan untuk mengatur lalu lintas.
"Galeri politik Risma dari awal adalah soal itu, bahwa ibu Risma merakyat, mau turun ke jalan dan oke orang anggap itu bagus aja," ujar Rocky.
Namun Rocky menegaskan, jika galeri politik tersebut dipakai untuk menandingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak akan tepat.
"Tetapi kalau galeri itu mau dipakai untuk menandingi galeri Anies di Jakarta, itu timpang," tegas Rocky.
Rocky menuturkan, persoalan Jakarta adalah soal ide dan kemampuan untuk menghasilkan konsep.
Bukan kerjaan teknis seperti turun ke jalan untuk mengatur lalu lintas dan semacamnya.
"Kan bayangin misalnya nanti orang bikin meme tandingan bahwa Risma pindah ke Jakarta untuk jadi kepala pengatur lalu lintas itu, kan jadi menurunkan derajat," ucap Rocky.
Rocky lantas menjelaskan, bahwa hal ini menunjukkan PDI-P ingin bersaing dengan Anies tetapi tidak menghasilkan upaya untuk menandingi Anies dari versi persyaratan Jakarta.
"Jadi seolah-olah syarat menjadi Wali Kota Surabaya dipakai untuk mengukur syarat jadi Gubernur Jakarta."
"Gubernur Jakarta itu, ini kota metropolitan center part excellent secara ide, secara budaya, apalagi secara penampilan politik itu susah ditandingi oleh Ibu Risma," ungkap Rocky.
Track seperti yang dilakukan Risma, sebelumnya pernah dilakukan oleh Jokowi.
Seperti blusukan hingga masuk gorong-gorong dan berhasil membawa Jokowi menjadi Presiden.
"Jadi orang mau ulangi Jokowi, masuk gorong-gorong dan ujungnya ternyata dia jadi presiden, dan presiden yang tidak berhasil, Karena daya beli, ekonomi, hutang dan segala macam."
"Jadi peralatan yang pernah dipakai Jokowi menghasilkan dia menjadi presiden, setelah jadi presiden dia gagal," terang Rocky.
Rocky menegaskan, jika Risma ingin mengikuti track yang pernah dilakukan Jokowi maka kemungkinan besar akan susah untuk dipakai ulang.
"Jadi apakah Risma mau ikuti track itu, itu jauh sekali peralatan itu untuk dipakai ulang."
"Jadi peralatan Jokowi nggak bisa dipakai ulang oleh Risma itu karena ya nggak ada hasilnya kan," tegasnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)