News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

100 Hari Kabinet Jokowi

Capaian 100 Hari Kerja Jokowi-Ma'aruf Amin Bidang Transportasi, Menhub Budi Karya: Bangun Bali Baru

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menhub Budi Karya Sumadi di rapat koordinasi teknis BPSDM Kemenhub di Jakarta, Selasa (10/12/2019).

TRIBUNNEWS.COM - Kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'aruf Amin sudah hampir 100 hari.

Jokowi dan Ma'aruf Amin mengawali era pemerintahannya dengan melantik Kabinet Indonesia Maju pada 23 Oktober 2019 lalu.

Rekam jejak kerja Kabinet Indonesia Maju pun menjadi perhatian publik.

Tak sedikit kinerja Jokowi dan para Menterinya dinilai sebagai sensai bagi sebagian masyrakat.

Terkait kerja 100 hari ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memaparkan capaian Jokowi-Ma'aruf Amin di bidang transportasi.

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berfoto bersama dengan calon menteri Kabinet Jokowi Jilid 1 di halaman Istana Merdeka, Jakarta, 26 Oktober 2014. INILAH 32 Menteri Baru Beserta Jabatannya dalam Kabinet Jokowi Jilid 2: Diumumkan Resmi Hari Ini. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

Sebagai pembantu presiden, menurut Budi Karya, ia bersandar pada visi misi presiden.

Katanya, kabar baiknya Jokowi memberikan arahan yang jelas kepada pihaknya.

"Tentang tadi yang disebutkan tentang lima target yang akan kita penuhkan," kata Budi Karya yang dikutip dari tayangan YouTube Metro TV, Minggu (26/1/2020).

"Memang paling fokus bagaimana kita membangun Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Manado," paparnya.

"Bali Baru," tegasnya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menghadiri rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan HAM, Jakarta, Jumat (3/1/2020). (Tribunnews.com/ Ria Anatasia)

Terkait lima destinasi wisata prioritas tersebut, kebutuhan tansportasi tidak luput dari perhatian Jokowi.

Berdasar penuturan Budi Karya, pemerintah telah membangun 12 pelabuhan dan menyediakan empat kapal.

"Sehingga masyarakat Toba yang tadinya tidak mengenal pelabuhan-pelabuhan dengan suatu kualifikasi, sudah kita siapkan," terangnya.

Untuk destinasi wisata prioritas yang menjadi perhatian bidang transportasi yakni Borobudur.

Pemerintah telah menyelesaikan Bandar Udara yang ada di Kulonprogo.

Pembangunan Bandar Udara itu sebagai wujud konektivitas Borobudur dan ke Yogyakarta.

"Di Labuan Bajo sangat signifikan sekali, kita beberapa kali ke sana dengan Presiden," tambahnya.

Berdasar penuturan Budi Karya, pemerintah akan mengelola Bandar Udara Komodo.

Pelabuhan Yacht di Komodo

Budi Karya mengatakan, pemerintah berencana membangun pelabuhan khusus untuk yacht.

Tak hanya itu, ia menerangkan akan memindahkan pelabuhan logisti ke pelabuhan yang baru.

Yacht asal Australia membuka jalur baru ke perairan Indonesia, yaitu jalur Fremantle-Bali. (Kementerian Pariwisata)

Dengan begitu, cruise yacht dapat mendarat langsung di Labuan Bajo.

"Mandalika kita persiapkan untuk Moto GP, dengen mempersiapkan Bandar Udara," tambahnya.

Budi Karya menerangkan pemerintah akan memperluas Bandar Udara dan memperpanjang runaway.

Tak berhenti di situ, berdasar penuturan Menhub pemerintah akan memperbaiki pelabuhan di Mandalika juga.

Sementara itu, berikut ini 100 hari kerja Kabinet Indonesia Maju bidang pariwisata di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Lima Destinasi Super Prioritas di Indonesia

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio menargetkan pada 2020, 5 destinasi wisata super prioritas akan menjadi kebanggaan baru di Indonesia.

5 destinasi super prioritas tersebut di antaranya Danau Toba, Likupang, Candi Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.

Wishnutama berharap, 5 destinasi super prioritas ini bisa menjadi daya tarik dan memberikan kehidupan yang lebih baik untuk masyarakat yang berada di sekitarnya.

Ke depan, ekonomi kreatif tidak hanya bisa dinikmati oleh anak-anak muda di kota besar, namun juga di kota kecil.

"Sehingga mereka bisa betul-betul merasakan manfaat daripada ekonomi kreatif," ujar Wishnutama, dikutip Tribunnews dari Kompas.com.

Untuk mewujudkan pengembangan lima destinasi super prioritas tersebut, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai kementerian dan sektor.

Wishnutama dan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo telah melakukan berbagai langkah.

Momen Wishnutama pesan bakso ke Erick Thohir di pentas drama. (Youtube channel Sekretariat Presiden)

Di antaranya berkoordinasi dengan Kapolri, Kepala BNPB, Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Menteri BUMN, Kepala BKPM, serta Kemendikbud.

Wishnutama mengakui Kemenparekraf sifatnya lebih pada mengkoordinir atau mendukung event-event pariwisata yang sudah ada.

Namun demikian, ke depan, pihaknya akan memperhatikan fungsi bahkan membuat event menjadi lebih menarik wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara.

Penetapan 10 destinasi prioritas ini merupakan amanat presuden, melalui surat Sekretariat Kabinet Nomor B 652/Seskab/Maritim/2015 tanggal 6 November 2015 perihal Arahan Presiden Republik Indonesia mengenai Pariwisata dan Arahan Presiden pada Sidang Kabinet Awal Tahun pada 4 Januari 2016.

Pengembangan 10 Bali Baru juga diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja di 10 destinasi wisata prioritas.

Namun, dari 10 Bali baru tersebut, Kemenparekraf hanya menetapkan 5 destinasi super prioritas seperti yang telah disebutkan di atas.

Luncurkan logo baru Kemenparekraf

Belum lama ini, Kemenparekraf mengeluarkan logo baru.

Namun, logo baru Kemenparekraf tersebut menuai kontroversi di media sosial Twitter.

Hal tersebut lantaran, menurut warganet logo baru dari Kemenparekraf yang membawahi bdiang yang lekat dengan budaya dan kesenian justru terlihat sangat kaku.

Logo ini berlatar belakang biru tua dengan gambar dan tulisan didominasi warna emas.

Logo baru ini merupakan hasil gabungan dari Kementerian Pariwisata dan Kementerian Ekonomi Kreatif.

Akun bernama @RingSatoe menyebut, bahwa logo berbentuk lingkaran dengan burung Garuda di tengahnya justru lebih mirip dengan logo lembaga militer.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani) (Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini