Singapura Tutup Perbatasan
Singapura juga akan menutup perbatasannya untuk semua pengunjung baru dari China, termasuk orang asing yang telah berada di sana dalam 14 hari terakhir.
Langkah ini membuat Singapura menjadi negara di Asia Tenggara pertama yang melakukannya.
Dikutip dari South China Morning Post, diketahui Singapura dengan China merupakan mitra dagang terbesar dan merupakan tujuan populer bagi wisatawan China.
Angka-angka dari Badan Pariwisata Singapura mencatat, sebanyak 248 ribu pelancong dari China memasuki Singapura pada November lalu.
Penangguhan visa akan berlaku segera, sehingga para pelancong dapat diinformasikan terlebih dahulu.
Sementara pembatasan perjalanan akan dimulai pada Sabtu (1/2/2020) pukul 23.59 waktu setempat.
Singapura juga mengumumkan tiga kasus baru dari virus corona, sehingga totalnya menjadi 16 kasus.
Kasus-kasus baru tersebut termasuk salah satu warga Singapura yang dievakuasi dari Wuhan pada Kamis kemarin.
Langkah yang diambil Singapura ini merupakan pertama kalinya dalam memberlakukan pembatasan perjalanan karena masalah kesehatan masyarakat.
Saat wabah SARS pada 2003 yang lalu, Singapura tidak melakukan pembatasan seperti ini.
Menteri Pembangunan Nasional, Lawrence Wong mengatakan, larangan berpergian itu tidak ada hubungannya dengan kewarganegaraan.
Tetapi bertujuan membatasi kasus-kasus baru yang diimpor dari virus corona dan mengurangi risiko penyebaran di Singapura.
"Mengingat peran Singapura sebagai pusat transportasi, mengingat volume perjalanan antara China dan Singapura, sangat sulit untuk mengesampingkan potensi kasus impor baru yang datang dari luar Provinsi Hubei," ujar Wong.