Lanjut Pangi, kinerja dari Sri Mulyani hanya menambah hutang negara.
"20 tahun tidak ada gebrakan kecuali menerbitkan surat hutang baru," tuturnya.
Bahkan Pangi menilai, lebih baik Sri Mulyani digantikan oleh menteri muda yang mempunyai narasi dan gebrakan.
Sementara itu kinerja Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dinilai harus di evaluasi.
"Jangan hanya berani melawan kasus recehan, tetapi begitu kasus Jiwasraya, tiarap."
"Mestinya beliau tetap keras terhadap mafia," tutur Pangi.
Penilaian analisis politik soal staf khusus dan juru bicara
Selain para menteri, Pangi juga menilai beberapa pembantu presiden lainnya.
Di antaranya adalah staf khusus milenial hingga juru bicara presiden.
Mengenai staf khusus milenial, Pangi menyarankan agar diberhentikan.
Ia mengungkap alasannya adalah membebani APBN.
"Kinerja outputnya masih nihil, tidak membantu negara dan presiden."
"Lebih baik bubarkan saja," terangnya.
Sedangkan untuk juru bicara, lanjut Pangi, kinerjanya juga hanya membenani APBN.
Pangi menilai juru bicara tidak ada gunanya.
"Presiden Jokowi tidak cocok gunakan jubir."
"Kita juga bisa melihat secara objektif, jubir tidak dipakai."
"Untuk apa ada jubir kalau presiden tidak memanfaatkan," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Maliana)