TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah menetapkan Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), sebagai tempat isolasi Warga Negara Indonesia atau WNI dari Wuhan, China terkait dengan penyebaran virus corona.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mendukung WNI yang berada di Wuhan untuk kembali ke Indonesia dengan memberikan sarana dan prasarana.
Hadi Tjahjanto mengungkapkan alasannya memilih Natuna menjadi tempat isolasi WNI dari Wuhan.
Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah kanal YouTube KompasTV, Sabtu (1/2/2020).
Dalam keterangannya, ia memastikan lokasi Natuna ini jauh dari permukiman warga.
"Kita memiliki tempat isolasi yang jauh dari penduduk dan terbaik yang terpilih adalah wilayah Natuna," terang Hadi.
Hadi menyampaikan Natuna merupakan pangkalan militer yang memiliki fasilitas rumah sakit yang dikelola oleh tiga angkatan.
Baca: Pencegahan Orang Asing Masuk ke AS Justru Dapat Meningkatkan Penyebaran Virus Corona
"Jadi ada dokter dari Angkatan Udara, Angkatan Darat dan Angkatan Laut," ujarnya.
Kemudian, Hadi menuturkan Natuna memiliki runway yang berdekatan dengan wilayah isolasi bagi WNI dari Wuhan.
"Sehingga, nanti saudara-saudara kita yang datang langsung turun dari pesawat masuk ke tempat penampungan mereka," papar Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Dan mampu menampung sampai dengan 300 dilengkapi seluruh kebutuhan MCK termasuk dapur lapangan," sambungnya.
Sedangkan, Hadi mengatakan jarak antara hanggar ke lokasi penduduk kurang lebih 5-6 km.
"Kemudian menuju ke SP di sana ada dermaga itu juga kurang lebih 5 km," ungkap Hadi.
Hadi menuturkan Natuna dipilih berdasarkan hasil penilaian itu memenuhi syarat protokol kesehatan.
"Sehingga, Natuna dipilih menjadi transit sementara sampai dengan dinyatakan bebas (virus corona) bisa ketemu keluarga," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi di Tangerang, Banten pada Sabtu (1/2/2020) untuk melepas tim evakuasi menjemput WNI yang berada di Wuhan.
Cegah Virus Corona Masuk Indonesia, Menkes Terawan: Musuh yang Harus Kita Waspadai
Sebelumnya, Menkes Terawan Agus Putranto dalam mengantisipasi penyebaran virus corona harus tetap selalu berdoa dan berjuang untuk melawannya.
"Karena musuh kita nggak terlihat, musuh yang harus kita waspadai," ungkap Terawan saat konferensi pers di RSU RD Kandou, Minggu (26/1/2020).
Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah kanal YouTube KompasTV, Rabu (29/1/2020).
Terawan saat mengunjungi pasien yang diduga terjangkit virus corona di ruang isolasi RSUP Kandou Manado.
Baca: Dirjen Udara: Pesawat Batik Air A330-300 Penuhi Standar Persyaratan Evakuasi WNI
Lebih lanjut, ia mengatakan agar tidak terjangkit corona dengan cara declare dan fisik juga perlu diperhatikan.
Sementara itu, Terawan juga memastikan Pemerintah Indonesia akan mengantisipasi virus corona yang berasal dari Wuhan, China.
Selain itu, Terawan juga pastikan pemerintah sudah menyediakan alat pendeteksi suhu tubuh di 135 pintu masuk di Indonesia.
"135 pintu masuk ke negara Indonesia sudah dijaga dengan ketat," ujar Terawan.
"195 thermal scan sudah kita distribusikan," lanjutnya.
Terawan menyebut ada135 pintu masuk ke Indonesia sudah dalam penjagaan ketat.
"Berarti ada lebih daerah yang kita nyatakan rawan, ada dua atau tiga thermal scanner," kata Terawan.
Pemerintah menunjuk sedikitnya ada 100 rumah sakit untuk siaga terhadap penyebaran virus corona.
Terisolasi karena Virus Corona, Kemenlu Minta Pemerintah Tiongkok Untuk Evakuasi WNI
Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Teuku Faizasyah menyampaikan saat ini pemerintah Indonesia masih terus berkoordinasi dengan Pemerintah Tiongkok.
Hal itu disampaikan dalam konferensi pers, Senin (27/1/2020).
"Pemerintah tentunya sudah berbicara dengan pihak Tiongkok melalui perwakilan kita di Beijing," jelas Teuku, dilansir kanal YouTube KompasTV, Selasa (28/1/2020).
Teuku menuturkan komunikasi yang dijalin pemerintah Indonesia dengan Tiongkok juga terus berlanjut.
Ia menyebut bila nanti evakuasi akan dilakukan, pemerintah tetap akan mematuhi arahan Pemerintah Tiongkok.
Lebih lanjut, Teuku mengatakan pihak Indonesia juga akan banyak dibantu oleh keputusan Tiongkok.
Karena Pemerintah Tiongkok yang akan membimbing dan membantu untuk timing yang tepat serta bagaimana proses evakuasi akan berlangsung.
Baca: Penuhi Persyaratan Kesehatan, Ini Alasan Natuna Dipilih Jadi Tempat Isolasi WNI dari Wuhan
"Mengenai waktu yang tepat untuk melakukan tindakan termasuk tindakan evakuasi," ungkapnya.
Diketahui, kekhawatiran WNI yang masih terisolasi di China dan tidak dapat kembali ke Indonesia karena semakin menipis akan persediaan makanan dan masker penutup wajah.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)