News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Apa Virus Corona Bisa Menular Lewat Benda Mati seperti HP dan Baju? Ini Penjelasan Kemenkes & Pakar

Penulis: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ses Ditjen P2P Kemenkes Achmad Yurianto menjawab kemungkinan apakah virus corona bisa muncul setelah 14 hari, yang mana disebut sebagai masa inkubasi virus.

TRIBUNNEWS.COM - Penyebaran virus Corona yang berasal dari Wuhan, China, begitu cepat sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi sebagian besar masyarakat.

Selama ini, virus corona ditularkan melalui sentuhan langsung dengan penderita atau dari bersin dan batuk orang yang terinfeksi.

Ses Ditjen P2P Kemenkes Achmad Yurianto dan Pakar Patologi IPB Agus Setiyono menjelaskan kemungkinan penularan virus corona lewat benda mati.

Dilansir Tribunnews.com, Achmad dan Agus menjelaskan itu dalam tayangan KABAR PETANG unggahan YouTube tvOneNews, Minggu (2/2/2020).

Achmad melalui telewicara menjelaskan bahwa pada dasarnya virus corona seperti benalu yang menempel pada pohon hidup.

"Kita harus berpikir dulu secara mendasar bahwa virus itu enggak ada bedanya kayak benalu ya," ungkap Achmad.

"Artinya benalu itu hanya hidup di pohon yang hidup, kalau pohonnya mati, dia akan mati," jelasnya.

Achmad menjelaskan virus corona tak bisa tertular melalui benda mati seperti baju hingga HP.

"Nah, baju, pakaian, barang, HP, itu kan barang mati, maka kalau dia nempel di situ ya mungkin enggak sampai 10 menit sudah mati juga," terang Achmad.

Sementara itu, melalui wawancara langsung, Agus sependapat dengan Achmad bahwa virus harus bertahan di sel yang hidup.

"Benar enggak prof ketika virus ini di udara lepas, kemudian di benda-benda mati, mereka tidak bertahan lama?" tanya presenter Muhammad Sofyan.

"Iya, saya rasa demikian. Karena virus itu dia hidupnya kan di dalam sel yang hidup," jawab Agus.

"Artinya dia hidupnya obligat intraseluler, mutlak harus ada di dalam sel yang hidup," sambungnya.

Agus juga menjelaskan bahwa virus corona tidak bisa bertahan di udara bebas.

"Jadi kalau dia di luar sistem sel, dia mati," tegas Agus.

"Kena sinar ultraviolet, kena kondisi yang ekstrem. (Hitungan menit) mati," imbuhnya.

Kemungkinan Virus Corona Menular Lewat Mata

Dalam tayangan itu, Achmad mengklarifikasi kabar virus corona bisa menular melalui mata.

Achmad menceritakan kabar virus corona menyebar lewat mata itu memang benar terjadi, namun tetap dengan media sentuhan dengan pasien yang terinfeksi.

Ia menjelaskan ada petugas medis di China yang memang menangani pasien virus corona, sehingga frekuensi berinteraksi dengan virus itu semakin tinggi.

"Yang terjadi ternyata bahwa itu terjadi pada petugas kesehatan," ujar Achmad.

"Karena kalau kita mau melihat analogi sederhananya, risiko ketularan itu kan diukur dari semakin ganas virusnya semakin tinggi risikonya, semakin tinggi dosis paparannya juga semakin tinggi risikonya," terang Achmad.

"Tetapi berbanding terbalik dengan daya tahan tubuh dia kan."

Achmad menyebut petugas kesehatan tersebut kurang berhati-hati saat menangani pasien terinfeksi virus corona, sehingga matanya bersentuhan dengan paparan virus.

Sementara itu mata terhubung dengan saluran dalam hidung, yang mana hidung merupakan saluran pernapasan yang menjadi sarana utama penyebaran virus corona.

"Nah petugas kesehatan ini kan dosisnya tinggi banget (untuk berinteraksi), yang setiap hari dirawat kan orang sakit," ujar Achmad.

"Suatu saat tangannya terpapar dari percikan yang mengandung virus dan kemudian mengucek-ngucek mata, antara mata dan hidung ini kan ada salurannya, kalau kita nangis kan hidungnya meler," paparnya.

Sebelumnya diberitakan Kompas.com, penularan virus corona lewat mata itu terjadi pada Wang Guangfa, seorang pakar pernapasan yang memang menangani pasien terinfeksi.

Wang menceritakan dirinya saat itu tidak mengenakan alat pelindung yang lengkap.

Ia hanya mengenakan masker N95 dan pakaian pelindung, tanpa penutup mata.

Sepulangnya dari Wuhan, ia menyebut mata kirinya terkena konjungtivitis.

Setelah berusaha mengobati dengan obat flu ternyata tak sembuh.

Hasil tes pun menyebut Wang positif terinfeksi virus corona.

Dikutip Kompas.com dari Xinhua, otoritas kesehatan China menyebut virus corona jenis Novel coronavirus atau 2019-nCov dapat menular lewat sentuhan.

Hal itu terungkap dalam uji coba terbaru untuk diagnosis dan pengobatan pneumonia yang disebabkan virus corona.

Selain dapat menular dengan bersentuhan dengan penderita, virus corona bisa menyebar melalui batuk dan bersin.

(Tribunnews.com/ Ifa Nabila) (Kompas.com/ Retia Kartika Dewi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini