TRIBUNNEWS.COM -- Kisah Asmarani Ndongku, siswa SD di Poso, peraih juara I putri lari 21 km tanpa hadiah, ternyata sampai juga ke telinga pengacara kondang Hotman Paris Hutaepa.
Sebelumnya diberitakan, Asmarani Ndongku, siswa kelas VI SD dari Desa Pandiri, Kecamatan Lage, Kabupaten Poso, menangis setelah mengetahui ia tak mendapat hadiah meski menjadi juara I lomba lari 21 kilometer.
Lomba lari 21 kilometer itu diikuti 40 peserta.
Perlombaan start dari kantor Bupati Poso dan finis di Desa Toyado, Kecamatan Lage.
"Saya menangis, capek, dan tidak ada hadiahnya. Nanti di finis baru dibilang tidak ada hadiahnya. Kalau saya tahu tidak ada hadiahnya, saya tidak akan ikut, Pak," kata Asmarani, dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com.
Setelah kejadian itu, dukungan dan bantuan kemudian didapatkan Asmarani.
Bantuan itu antara lain dari Komunitas Pencinta Lari (Runners Club) Poso dengan memberikan sejumlah uang tunai dan satu kaus bertuliskan "Runners Poso".
Runners Kabupaten Tolitoli serta seorang donatur dari Kabupaten Salatiga, Jawa Tengah, juga memberikan sejumlah uang.
Menurut mereka, bantuan itu sebagai wujud apresiasi kepada Asmarani, calon atlet di masa depan.
Dukungan juga mengalir dari Hotman Paris, ia mengatakan akan memberikan hadiah kepada Asmarani dengan satu syarat.