TRIBUNNEWS.COM - Komisi Nasional (Komnas) Perempuan mengkritik langkah anggota DPR Fraksi Gerindra, Andre Rosiade dalam mengungkap prostitusi online yang terjadi di Padang Sumatera Barat.
Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah menyebut penggrebekan PSK ini telah merendahkan perempuan.
Menurutnya kalaupun aksi ini bertujuan untuk melindungi perempuan, namun seharusnya tidak dengan cara seperti itu.
Pernyataan Siti ini disampaikan dalam program Sapa Indonesia Malam yang dilansir dari YouTube Kompas tv, Kamis (6/2/2020).
"Sebenarnya yang disampaikan oleh bung Andre menunjukan penggunaan standar moralitas patriaki," ujarnya.
"Perempuan disalahkan atas segala sesuatu yang terjadi di Sumatera Barat," jelas Siti Aminah.
"Kalau misalnya niatan baik untuk memberikan perlindungan untuk perempuan tidak demikian caranya," tegasnya.
Menurutnya ada jalan lain yang lebih baik dari aksi penggerebekan tersebut.
Satu diantaranya seperti mendorong pemerintah daerah membangun sistem pencegahan penanganan dan pemulihan korban kekerasan.
"Bukan dengan hal seperti ini, meskipun niatannya untuk menyalurkan aspirasi," imbuhnya.
Mendengar pernyataan Siti Aminah, Andre yang juga hadir dalam program tersebut merasa tak terima dengan tudingan Siti.
"Bu, berarti kalau masyarakat datang ke saya, harus diam saja begitu?" tanya Andre.
"Tapi bang Andre memposisikan perempuan sebagai penanggung jawab moralitas," timpal Siti Aminah.
Siti menambahkan, dalam dalam konteks ini baik laki-laki maupun perempuan juga harus dilihat moralitasnya.
"Saya dari tadi tidak menyebutkan menyalahkan perempuan," tegas Andre.
"Ini hanya laporan saya serahkan kepada pihak kepolisian," jelasnya.
"Bang Andre mengatakan bahwa dengan adanya prostutisi online Sumbar terancam ini itu," timpal Siti.
"Itukan sebenarnya sama saja menyatakan perempuan sebagai sumber masalah," tegasnya.
Siti melanjutkan, dalam hal ini seharusnya yang diperbaiki semua hal.
Tidak hanya dengan mempermalukan dan menjebak perempuan dalam kondisi seperti itu
Karena kalau dilihat perempuan yang berada didalam prostitusi itu adalah korban dari sistem sosial.
Sebelumnya, Andre Rosiade telah angkat bicara terkait penggrebekan terhadap PSK di Padang, Sumatera Barat.
Menurut penuturannya, aksi tersebut bukan jebakan yang sengaja dibuatnya.
Hal itu disampaikan dalam acara Sapa Indonesia Malam yang diunggah pada YouTube KompasTV, Rabu (5/2/2020).
Andre Rosiade mengatakan, ia mendapat laporan dari warga terkait adanya praktek prostitusi online yang kemudian dilaporkan kepada polisi.
"Saya ini anggota DPR RI yang dipilih masyarakat Dapil Sumatera Barat Satu ada 11 kota kabupaten. Salah satunya adalah kota Padang dimana saya mendapatkan 70.000 suara," terang Andre.
"Ada masyarakat di kota Padang yang menyampaikan kegelisahan, keresahan, dan kekhawatiran bahwa ada prostitusi online yang merajalela di Padang," sambungnya.
Sementara itu, Andre juga membantah ajudannya berinisial B dijadikan umpan untuk diserahkan kepada PSK tersebut yang kemudian dilakukan penggrebekan.
"Itu isu, fitnah, penggiringan opini yang sangat sesat."
"Yang ada di dalam itu adalah masyarakat," ungkap Andre.
Andre pun menjelaskan masyarakat yang bersama PSK itu adalah yang melaporkan kepada pihak berwajib.
Kemudian, ia berujar dari pelaporan warga itu kepolisian bersepakat untuk melakukan pembuktian.
"Masyarakat itu yang di dalam, bukan ajudan saya," tegasnya.
Selain itu, Andre tidak membantah jika dirinya mengenali masyarakat tersebut.
Lebih lanjut, ia menyampaikan masyarakat itu berkoordinasi dengan Cyber Crime Polda lalu bekerjasama untuk melakukan proses penggrebekan.(*)
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma)