News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polemik Andre Rosiade Jebak PSK

Mucikari AS Ungkap Sempat Ingin Pindah ke Hotel Lain Sebelum Penggerebakan Polisi dan Andre Rosiade

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebelum Penggerebakan Polisi dan Andre Rosiade, Mucikari AS Ungkap Sempat Ingin Pindah ke Hotel Lain

TRIBUNNEWS.COM - Tersangka mucikari AS (24) yang diamankan oleh polisi bersama seorang PSK berisnial NN (26) dari sebuah hotel di Padang, Sumatera Barat (Sumbar) mengaku sebelum pengerebekan terjadi sempat ingin berpindah hotel.

Hal itu diungkapkan AS ketika ditanyai awak media di Mapolda (Sumbar) Rabu (5/2/2020) seperti dilaporkan TribunPadang.

AS mengatakan, saat penggerebekan itu, kamar hotel telah dipesan oleh seorang dengan atas nama Heri.

Ia mengaku tidak kenal dengan pemesan tersebut, bahkan ia juga tidak bertemu dengan pemesan.

"Kamar yang menyediakan adalah tamu. Dibayar Rp 800 ribu oleh tamu, untuk saya Rp 200 ribu," ucap AS.

Baca: Penggerebekan PSK di Padang Diduga Rekayasa, Tim Temukan Kuitansi Hotel Atas Nama Andre Rosiade

AS mengaku sudah delapan kali mencarikan tamu untuk NN dalam kurun waktu dua minggu terakhir ini.

Biasanya, kamar hotel yang dipilih ditentukan oleh sang PSK.

"Karena tamunya memang di kamar, sekali itu main di luar. Biasanya ceweknya stay di hotel yang ditentukan ceweknya," katanya.

Ia mengungkapkan pada waktu itu ia hendak pindah ke hotel lainnya, namun demikian hal itu tak jadi karena percaya dengan pemesannya.

AS sendiri mengaku kenal dengan tersangka NN tak lama melalui aplikasi Michat.

Ia juga mengaku awalnya hanya iseng dalam melakoni pekerjaannya sebgaai mucikari ini.

"Pertama kali iseng-iseng. Dan kegiatan ini justru pertama kali saya lakukan," kata AS.

Baca: Pihak Hotel Lokasi Andre Rosiade Gerebek PSK: Kami Punya Bukti Lengkap, Dokumen dan CCTV Tak Masalah

Ia tahu aplikasi Mi Chat dari seorang temannya lalu menawarkan bantuan kepada NN untuk mencarikan tamu.

"Awalnya dia (NN) tidak mau , dan bilang saya bisa sendiri. Dan tidak lama kemudian, dia chat lagi untuk dibantu dicarikan tamu," ucapnya.

Adapun untuk tarif yang ia patok, biasanya ia memasang tarif sekitar Rp 500 ribu hingga Rp 800 ribu untuk tamunya.

"Tarif normal Rp 800 ribu, dan paling rendah ada Rp 500 ribu. Baru pertama kali terungkap begini, dan saya tidak tahu bakalan besar begini jadinya," katanya.

Penggerebekan prostitusi online itu dilakukan di Hotel Kyrad Bumiminang Padang, Sumatera Barat pada Minggu (26/1/2020).

Selain mengamankan NV dan AF, polisi juga menyita barang bukti berupa uang tunai Rp 750.000, satu buah alat kontrasepsi dan dua unit ponsel milik pelaku.

Baca: PHRI Sumbar Ungkap Polisi dan Andre Rosiade Tak Ijin ke Manajemen: Hotel Adalah Wilayah Privasi

Pihak Hotel Tak Terima

Pihak Hotel Kryad Bumi Minang, Padang, Sumatera Barat, hotel tempat penggerebekan tersebut merasa dirugikan dengan adanya kasus itu.

General Manajer Hotel Kryad Bumi Minang, Fadjir mengatakan akan menyerahkan persoalan ini ke pihak Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumbar.

"Kami ini korban, tentu akan ada respons dari kami, dan semuanya kami serahkan ke Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumbar," kata Fadjri seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca: Komnas Perempuan Soroti Cara Andre Rosiade Ungkap Prostitusi Online di Padang: Tidak Cukup Cerdas

Ketua PHRI Sumbar, Maulana Yusran mengatakan, akan menempuh jalur hukum menyikapi aksi penggerebekan tersebut yang dinilai merugikan.

Ia mengatakan, pihak kepolisian ataupun pihak Andre tak meminta izin ke manajeman hotel.

Padahal menurutnya hotel memiliki wilayah privasi yang harus dijaga.

"Tidak ada minta izin, padahal hotel memiliki wilayah privasi yang harus dijaga," jelas Maulana.

Pihaknya juga berencana melaporkan Andre ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) karena telah melakukan tindakan yang merusak nama hotel.

Baca: Terkait Isu Andre Jebak PSK, Partai Gerindra Minta Maaf

Klarifikasi Andre Rosiade

Andre Rodiade saat berbicara di Kompas TV, Rabu (5/2/2020) memberikan klarifikasinya terkait banyaknya wartawan dan juga soal tuduhan menjebak PSK dengan membuat suatu umpan atau jebakan.

Menurut Andre, pengungkapan prostitusi online di Padang itu merupakan tindak lanjut dari pelaporan dan keresahan dari masyarakat kepada dirinya.

Kemudian, ia berujar dari pelaporan warga itu kepolisian bersepakat untuk melakukan pembuktian.

"Masyarakat itu datang ke saya, tentu saya kenal karena dia melapor ke saya," ungkap Andre.

Lebih lanjut, ia menyampaikan masyarakat itu berkoordinasi dengan Cyber Crime Polda lalu bekerjasama untuk melakukan proses penggrebekan.

Baca: Rekam Jejak Andre Rosiade, Anggota DPR dari Gerindra yang Dituduh Jebak PSK Saat Penggerebekan

Andre juga menegaskan bahwa yang di dalam kamar hotel bersama seorang PSK bukanlah ajudannya.

"Itu isu, fitnah, penggiringan opini yang sangat sesat."

"Yang ada di dalam itu adalah masyarakat," ungkap Andre.

Dalam kasus tersebut, tak hanya wartawan yang juga hadir untuk menyaksikan penggerebekan yang dilakukan oleh kepolisian, bahkan Andre Rosiade juga ikut dalam penggerebekan tersebut.

Andre Rosiade yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Gerindra Sumatera Barat itupun angkat suara terkait adanya dirinya serta banyaknya wartawan yang turut menyaksikan penggerebekan itu.

Baca: Kuitansi Pesan Kamar untuk Jebak PSK Atas Nama Andre Rosiade akan Diusut

Menurutnya, lokasi hotel tempat penggerebekan itu memang satu tempat dengan kegiatan penyampaian visi dan misi Calon Guberner di Sumatera Barat saat itu.

Di acara tersebut, banyak wartawan yang sedang meliput kegiatan itu, sehingga tidak aneh jika kemudian banyak wartawan yang datang turut menyaksikan penggerebakan itu.

"Kebetulan di hotel itu ada acara penyampaian visi dan misi calon gubernur sumatera barat di hotel yang sama, dan kemudian wartawan banyak meliput hal itu," ungkap Andre Rosiade saat berbicara di Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Rabu (5/2/2020).

"Kebetulan hotelnya sama, kebetulan waktu polisi datang dan mereka mendengar, ya tentu ini hot news bagi wartawan, sehingga wartawan ikut ke sana," ungkap Andre.

(Tribunnews.com/Tio, Kompas.com/Perdana, TribunPadang.com/ReziAzwar)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini