TRIBUNNEWS.COM - Akhir-akhir ini santer dibicarakan soal pemulangan warga negara Indonesia (WNI) yang terafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Berbagai tokoh publik pun mengungkapkan pendapatnya.
Seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang dengan tegas menolak rencana pemulangan WNI eks ISIS, terutama yang berasal dari Jawa Tengah.
Dikutip dari Kompas.com, ia mengatakan bahwa yang ia nantikan adalah kedatangan WNI asal Jateng yang sukses di luar negeri, bukan mereka anggota ISIS.
Baca: Mardani Ali Sera: Politikus PKS yang Ingin WNI Eks ISIS Dipulangkan, Inisiator #2019GantiPresiden
Baca: Mantan Teroris Sebut WNI Eks ISIS Ingin Pulang: Saya Khawatir Ini Modus Pura-pura Menyesal
Baca: Polemik Pemulangan WNI eks ISIS, Pelaku Bom Bali Sebut Cuci Otak Jadi Teroris Hanya Butuh 2 Jam
"Yang saya tunggu kembali ke tanah air itu WNI asal Jateng yang sukses di luar negeri. Bukan mereka (anggota ISIS)," kata Ganjar di Semarang, Jumat (07/02/2020).
Menurutnya, WNI anggota isis tersebut bukan lagi tanggung jawab pemerintah.
Apalagi yang sampai membakar paspor WNI.
"Saya kira kok perlu dipertimbangkan matang-matang untuk pengembalian mereka ke Indonesia," jelas Ganjar.
Ia pun kembali menegaskan bahwa Jawa Tengah sedang berupaya melakukan deredikalisasi kepada mereka yang terpapar paham radikalisme, khususnya mantan narapidana kasus terorisme.
Selama ini, Ganjar intens berkomunikasi dengan para eks narapidana terorisme di Jawa Tengah yang jumlahnya puluhan.
Dari perbincangannya itu, Ganjar menilai mereka bisa berbahaya jika tidak dibina dengan baik.
"Makanya kami ngurusi yang sudah ada saja, kami bina mereka. Itu saja sekarang butuh energi banyak, apalagi kalau ketambahan mereka," tandasnya.
Ridwan Kamil Siap Terima
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan akan menerima warganya yang dulu terlibat ISIS.