Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Indonesia dan Australia akhirnya meratifikasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) disaksikan Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison di Canberral.
"Ratifikasi perjanjian IA-CEPA telah selesai di antara kedua negara yang berarti ke depan hubungan ekonomi kedua negara secara komprehensif akan lebih maju dan harus lebih dirasakan manfaatnya oleh rakyat kedua negara," sebut Jokowi dikutip dari siaran pers Setpres.
Indonesia berharap IA-CEPA dapat segera dilaksanakan melalui program 100 hari implementasi IA-CEPA. Di antaranya melalui Australia Business Week di Indonesia yang akan dipimpin langsung Menteri Perdagangan Australia, kemudian disusul kunjungan sejumlah major private investors Australia ke Indonesia, pendanaan proyek infrastruktur dan kerja sama di bidang pendidikan dan pengembangan SDM.
Baca: Orang Tak Dikenal Tembaki Rutan Cipinang Jakarta Timur
Di luar IA-CEPA, kedua negara juga membahas kemitraan Indo-Pasifik. Kedua kepala pemerintahan memiliki pandangan yang sama bahwa stabilitas, perdamaian, dan kesejahteraan di kawasan Indo-Pasifik harus tetap terjaga.
"Kita juga sepakat untuk bersama-sama meningkatkan kerja sama di Pasifik Selatan dengan fokus antara lain pada isu ocean dan perubahan iklim," ujar Presiden.
Baca: Nekat Angkut Sapi Curian dengan MPV, Nasib Pencuri Ini Berakhir Tragis
PM Australia Scott Morrison dalam pernyataannya mengatakan melalui IA-CEPA, kerja sama Indonesia dan Australia akan semakin meningkat.
Integrasi ekonomi kedua negara juga diharapkan dapat mendatangkan pertumbuhan yang kuat selama kurang lebih sepuluh tahun ke depan.
"Indonesia akan menjadi salah satu ekonomi yang paling besar di seluruh dunia. Dari kesepakatan yang saling menguntungkan ini akan memastikan bahwa ekonomi kita akan saling terkait selama beberapa lama ke depannya," ujar Morrison.
Morrison juga memuji kepemimpinan Presiden Joko Widodo di kawasan Indo Pasifik. Australia disebutnya mendukung penuh konsep pengembangan Indo-Pasifik yang memiliki potensi ekonomi yang besar di antara negara-negara di kawasan.