Pilot pesawat pun akhirnya memutuskan untuk kembali ke bandara tempat mereka berangkat, yakni Madrid Barajas.
Kesaksian salah seorang penumpang, Mark Haagen, warga Kamerik, Belanda mengatakan pengalamannya setelah pesawat akhirnya mendarat.
"Kami melakukan restart lima kali di Schiphol tetapi kami tidak dapat mendarat."
“Pilot menghentikan pendaratan dua kali pada saat terakhir dan kami lepas landas lagi di ketinggian 150 meter di atas landasan. Benar-benar tidak keren."
“Orang-orang menjerit dan muntah. Turbulensi sangat besar, semuanya bergetar dan bolak-balik. Bagasi itu terbang bolak-balik," kata Haagen.
Haagen juga mengkritik pilot dan kru pesawat sangat kurang dalam mengkomunikasikan kepada penumpang selama upaya kerasnya dalam mendarat.
Sementara juru bicara dari Air Europa mengatakan, penerbangan tersebut terkendala karena akibat cuaca ekstrem.
"Penerbangan UX1093 dari Madrid ke Amsterdam tidak dapat mendarat di bandara Amsterdam karena cuaca buruk dan kembali ke Madrid," katanya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan kru pesawat telah melayani penumpang dengan baik, sehingga kini penumpang ditampung di hotel dan alternatif untuk sementara waktu.
Adapun para penumpang tersebut akan diberikan fasilitas dan pelayanan oleh para staf bandara.
Badai Ciara yang menerjang Inggris menyebabkan beberapa penerbangan yang melintasi Eropa terpaksa dibatalkan.
Sebab, badai tersebut mengandung angin yang sangat kencang berkecepatan 93 mph.
Adapun sebuah video menunjukkan rekaman pesawat yang bergiyang dari sisi ke sisi saat akan mendarat di landasan sebuah bandara.
Video memprihatinkan tersebut memperlihatkan kedua sayap pesawat diombang-ambingkan oleh angin yang sangat kencang kencang.