"Dari awal kita tau itu gerakan yang merugikan dan yang paling jahat adalah gerakan mereka ini mengatasnamakan agama,"
"Kami menunggu apakah dimungkinkan Eks ISIS ini kembali, jika ada kejadian yang luar biasa dimana Pemerintah menerima mereka ya PBNU tidak bertanggung jawab kalau terjadi apa - apa," tambah Helmy.
Sebelumnya diketahui telah terjadi penyebaran di berbagai negara, mereka yang pulang dari agresi Syuriah dan kembali ke negara masing - masing melakukan gerakan - gerakan yang mengacaubalaukan dan menyebarkan paham - paham radikal.
Baca: Pemerintah Diminta Tetap Pantau Keberadaan 689 WNI Eks ISIS
"Untuk anak - anak dan ibu - ibu yang sepuh, dari sisi kemanusiaan tentu kami harus carikan solusi agar mereka betul - betul bisa kembali dengan baik, kami menyerahkan keputusan kepada Pemerintah untuk melihat sisi - sisi yang dimungkinkan,"
"Tapi prinsip yang paling penting adalah bahwa PBNU menolak untuk memulangkan atau kembalinya Eks ISIS yang jelas - jelas akan merugikan Indonesia dalam skala panjang," jelas Sekjen PBNU tersebut.
(Tribunnews.com/Lanny Latifah)