Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Direktur Pelaksana Bank Dunia terpilih Mari Elka Pangestu menyebut wabah virus corona akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menurut Mari Elka Pangestu meskipun belum ada prediksi pasti terkait dampak virus corona, tetapi dipastikan pertumbuhan perekonomian Cina akan mengalami penurunan.
Hal tersebut tentunya akan mempengaruhi pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Baca: Peneliti Harvard Menduga Indonesia Tak Mampu Deteksi Virus Corona, Kemenkes: Itu Namanya Menghina
"Prediksinya sekitar 1-2 persen akan terjadi penurunan pertumbuhan di Tiongkok bahkan ada yang memprediksi 3 persen. kalau pertumbuhan ekonomi Tiongkok turun, pasti imbasnya ada ke Indonesia," kata Mari Elka pangestu di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/2/2020).
Berdasarkan analisa ekonomi Makro, bila ekonomi Cina turun tiga persen, maka Indonesia akan terkena imbas 0,3 persen.
Hal itu menurut Mari Elka Pangestu harus diantisipasi.
Baca: Profesor di Hong Kong Peringatkan Virus Corona Bisa Menular pada 60 Persen Populasi Dunia
Untungnya menurut Mantan Menteri Perdagangan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, Indonesia memiliki pasar dalam negeri yang besar.
Sehingga penurunan ekonomi yang disebabkan negara lain bisa diantisipasi dengan memperkuat daya beli dalam negeri.
Baca: Blokir 80 Konten Hoaks Terkait Virus Corona, Kemenkominfo: Meresahkan Masyarakat
"Seperti yang kita alami di 2008 global financial crisis kita harus melakukan langkah-langkah untuk mengamankan daya beli di dalam negeri. Jadi apa kebijakan-kebijakan yang bisa kita lakukan supaya daya beli dan konsumsi dalam negeri terus tumbuh dalam keadaan ekspor melemah investasi akan melemah. Kira-kira begitu," katanya.
Jokowi Minta Kalkulasi Dampak Antisipasi Virus Corona Terhadap Perekonomian Indonesia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas bersama sejumlah Kementerian dan Lembaga membahas wabah virus Corona di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (4/2/2020).
Dalam rapat tersebut Presiden Jokowi meminta kalkulasi dampak dari antisipasi wabah virus Corona khususnya terhadap sektor perekonomian kepada jajarannya.
Untuk diketahui satu kebijakan yang diambil pemerintah dalam mengantisipasi wabah Corona yakni penghentian sementara fasilitas bebas visa dan visa on arrival bagi warga negara Cina.
Baca: Rocky Gerung Sebut Berkantornya Menteri Kesehatan di Natuna Sebagai Pencitraan
"Saya minta dikalkulasi secara cermat dampak dari kebijakan ini pada perekonomian kita, baik dari sektor perdagangan di sektor investasi, dan di sektor pariwisata dan terkait sektor perdagangan," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan Cina merupakan negara tujuan ekspor pertama Indonesia dengan pangsa pasar sekitar 16,6 persen dari total seluruh ekspor Indonesia.
Cina juga merupakan negara asal impor terbesar Indonesia.
Baca: Sekretaris Daerah Imbau Warga Natuna Kembali Beraktivitas Normal
Dengan adanya wabah virus corona membuat perekonomian Cina terganggu.
"Hal itu betul-betul harus diantisipasi dampak dari virus corona dan perlambatan ekonomi di RRT terhadap produk ekspor kita," katanya.
Jokowi meminta kementerian terkait untuk melihat ceruk ekspor baru, yakni kepada negara-negara yang selama ini mengimpor barang dari Cina.
Baca: Tempat Tidur WNI Di Hanggar Tempat Observasi Selalu Disemprot Desinfektan
Kondisi saat ini menurut Presiden menjadi momentum bagi industri substitusi impor di dalam negeri untuk meningkatkan produksi berbagai produk yang sebelumnya diimpor dari Cina.
Begitu pula dalam sektor pariwisata, Presiden meminta disiapkan langkah langkah kontijensi terutama untuk Bali dan Sulawesi Utara.
"Dua daerah yang selama ini banyak dikunjungi wisatawan dari RRT dan dalam jangka dekat dimanfaatkan peluang untuk menyasar pasar wisatawan mancanegara yang sedang mencari alternatif untuk destinasi wisata, karena batal berkunjung ke RRT," katanya.
Larang impor hewan hidup dari Cina
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan pemerintah menghentikan sementera impor hewan hidup dari Cina.
Tidak ada pengecualian hewan hidup jenis apapun dari Cina dilarang masuk ke Indonesia untuk sementara waktu.
"Keputusan bahwa kita dilarang mengimpor mengenai hewan-hewan yang hidup. Semua yang hewan hidup ya semuanya itu," ujar Agus Suparmanto usai Rapat Terbatas di Kantor Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Minggu (4/2/2020).
Baca: Muluskan Langkah Jadi Wakil Gubernur, Ahmad Riza Patria Sudah Kunjungi 6 Fraksi DPRD DKI Jakarta
Hewan hidup yang dimaksud di antaranya kura-kura, ular, dan lainnya.
Karena hewan-hewan tersebut berkaitan dengan virus Corona.
Sementara itu, untuk impor makanan jenis holtikultura tetap jalan.
"Hewan hidup itu yang semacam ada yang kura-kura, ular, dan reptil, itu nggak boleh. Itu berkaitan dengan virus," katanya.
Baca: Darurat Kesehatan Global Karena Virus Corona, Ini Kata Dubes Tiongkok
Agus mengatakan aturan tersebut akan segera diterbitkan dalam waktu dekat.
Sementara itu, untuk jangka waktu berlakunya aturan tersebut sangat bergantung pada perkembangan kondisi yang dinilai berdasarkan evaluasi.
"Sampai nanti dievaluasi kembali. Setelah presiden mengevaluasi kembali. Sifatnya sementara, tidak selamanya karena ini mengantisipasi saja," katanya.
Pemerintah Berhentikan Sementara Kebijakan Bebas Visa Bagi Turis Cina
Pemerintah mengambil langkah untuk menghentikan sementara fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrivals untuk warga negara Cina.
Pemberhetian fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrivals dikhususkan bagi warga negara Cina yang bertempat tinggal di mainland Cina.
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai menggelar rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (2/2/2020).
Baca: Ilmuwan China Temukan Kemungkinan Baru Penularan Virus Corona, Bisa Tertular Melalui Feses
"Kebijakan pemberian fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrivals untuk warga negara RRT (Republik Rakyat Tiongkok/ Cina) yang bertempat tinggal di mainland China untuk sementara dihentikan," kata Retno.
Retno pun tak menyebutkan sampai kapan kebijakan tersebut dilakukan.
Baca: Menkes Sebut Minimnya Informasi Kepada Warga Jadi Pemicu Penolakan Observasi WNI dari Cina di Natuna
Tentunya, Pemerintah masih akan terus memantau kondisi terkini hingga dinyatakan aman.
Retno juga mengatakan, pemerintah RI memberhentikan sementara penerbangan langsung dari Cina ke Indonesia atau sebaliknya mulai Rabu (5/2/2020) mendatang.
"Penerbangan langsung dari dan ke mainland RRT (Cina) ditunda untuk sementara mulai hari Rabu pukul 00.00 WIB," ujar Retno.