Para peneliti juga berspekulasi terkait jumlah kasus di Thailand yang diperkirakan lebih dari 25 kasus.
Spekulasi ini muncul dikarenakan Indonesia dan Thailand merupakan negara yang dekat dengan Wuhan, China.
Mengingat virus corona atau novel coronavirus penyebaranya tidak terdeteksi.
Hal ini pula yang membuat para peneliti merasa khawatir.
"Indonesia melaporkan nol kasus, tapi mungkin sebenarnya sudah ada beberapa kasus yang tak terdeteksi," ujar ahli epidemiologi Marc Lipsitch dari Harvard TH Chan School of Public Health, yang dikutip dari Kompas.com.
"Sementara Thailand melaporkan 25 kasus, saya pikir sebenarnya lebih banyak dari itu," imbuhnya.
Baca: Kemenkes RI Pastikan 78 WNI di Kapal Pesiar Diamond Princess Jepang Negatif Virus Corona
Bantahan Kemenkes
Pernyataan peneliti Hardvard tersebut sebelumnya juga telah dibantah oleh pihak Kemenkes.
Kepala Badan Litbang Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siswanto mengatakan penelitian yang dilakukan ahli Harvard itu hanya berdasarkan kalkulasi matematis dan belum bisa dipastikan kebenarannya.
"Penelitian Harvard itu model matematik untuk memprediksi dinamika penyebaran novel corona virus berdasarkan seberapa besar orang lalu lalang," kata Siswanto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/2/2020) seperti dikutip Kompas.com.
Siswanto menyebut, berdasarkan hitungan matematis tersebut, harusnya terdapat 6-7 kasus positif virus Corona di Indonesia.
Namun Siswanto menegaskan sampai hari ini, belum ada satu kasus yang dinyatakan positif corona berdasarkan hasil pemeriksaan di laboratorium Litbang Kemenkes.
Baca: Kemenkes: Kabar Gembira, 7 Hari Berturut-turut Jumlah Negara Terjangkit Virus Corona Tidak Bertambah
Sementara itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan belum adanya virus corona yang terdeteksi di Indonesia seharusnya tidak perlu dipertanyakan.
Seperti dikutip Kompas.com, menurutnya, belum adanya virus corona di indonesia seharusnya disyukuri bukan malah dipertanyakan.