News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Tak Takut Lagi Tertular Virus, Para WNI Diminta Bertemu Masyarakat Natuna Sebelum Dipulangkan

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam video berdurasi 17 detik yang diterima Kompas.com dari Humas Kementrian Kesehatan RI, menunjukan bahwa tim observasi tengah melakukan desinfeksi atau membunuh kuman terhadap salah satu pesawat TNI AU berjenis Hercules yang sebelumnya dipergunakan untuk mengevakuasi 238 WNI dari Wuhan saat tiba di Bandara Hang Nadim menuju ke hangar Lanud Raden Sadjad Ranai, Natuna.

AWAL kedatangan 238 orang asal Wuhan, China, terdiri atas 237 Warga Negara Indonesia (WNI) dan seorang WNA beristrikan orang Indonesia, ke Natuna, awal bulan ini, warga setempat menolak.

Penduduk Kepulauan Natuna khawatir virus corona menjangkiti dan membahayakan mereka, lalu berunjuk rasa menolak program pemerintah mengarantina ratusan orang terevakuasi.

Akhir-akhir ini, ceritanya berbeda.

Setelah dua pekan menjalani masa observasi di hanggar Landasan Udara (Lanud) Raden Sajad, Natuna, ratusan warga yang berasal dari 30 provinsi di Indonesia tersebut, akan dipulangkan hari ini, Sabtu (15/2/2020).

Saat menjelang pemulangan, yang awalnya cemas, bahkan menolak itu, perlahan-lahan mulai yakin bahwa seluruh WNI yang dipulangkan dari Wuhan, China itu, dalam kondisi sehat.

Mereka tidak terjangkit penyakit atau virus corona.

Bahkan, tokoh masyarakat setempat berharap, sebelum 238 orang itu dipulangkan ke keluarga masing-masing, seluruh WNI tersebut bertemu dan bergaul dengan masyarakat setempat.

Pemuda setempat, Lamihadinata kepada Tribun Batam mengatakan, ada keinginan warga sekitar untuk bertegur sapa dengan WNI yang menjalani masa karantina di hanggar Lanud Raden Sajad tersebut.

"Kami berharap sebelum mereka dipulangkan, alangkah baiknya membaur dulu dengan warga. Kalau kata orang Melayu, bertegur sapalah sesama kita," ujar Nata.

Baca: Tangkal Potensi Radikalisme, Polres Rembang Andalkan Generasi Muda lewat MPR

Baca: Observasi Kesehatan Selesai, WNI di Natuna Diangkut Pakai 4 Pesawat ke Jakarta Hari Ini

Warga Kampung Tua Penagi, lokasi paling dekat dengan Lanud Natuna, pun berharap demikian.

Ketua RT 01, Kota Tua Penagi, Yohanes Suprianto mengusulkan kepada pemerintah, mengizinkan WNI tersebut berkunjung ke Kota Tua Penagi sebelum pulang.

"Kita sangat menyambut baik. Apalagi kan jarak hanggar dengan Penagi hanya 1,3 kilometer," kata Yohanes Suprianto.

Mulai terbukanya warga Natuna terhadap ratusan WNI tersebut tidak lepas dari upaya pemerintah yang terus meyakinkan warga Natuna dan sekitarnya.

Sejumlah menteri dan petinggi TNI dan Polri bergantian datang ke Natuna.

Bahkan, boleh dikata, untuk pertama kalinya dalam sejarah, kabupaten terluar yang terletak dekat Laut China Selatan itu, dikunjungi banyak menteri dalam dua minggu.

Mulai dari Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Idham Azis.

Kedatangan Panglima TNI dan Kapolri ke Natuna, Kamis (13/2/2020) untuk menyampaikan langsung rasa terimakasih dan kebanggaan kepada seluruh elemen masyarakat Natuna.

Baca: Hari Ini 285 WNI yang Jalani Observasi di Natuna Dipulangkan, Jokowi Minta Masyarakat Tak Khawatir

Baca: Ganda Putra Dadakan Antarkan India Tantang Indonesia di Semifinal Kejuaraan Beregu Asia 2020

Panglima dan Kapolri akan menggelar bakti sosial bersama warga Natuna di Kota Tua Penagi dan Kampung Tering yang jaraknya paling dekat dengan Lanud Raden Sajad, Ranai, Kabupaten Natuna, Kamis pagi.

Informasi lain yang diperoleh Tribun, 238 WNI itu akan dilepas dengan upacara adat Melayu. Belum dieketahui persis upacaranya.

Tetapi biasanya akan ada prosesi adat tepung tawar yang biasa dipakai untuk menyambut atau melepas tetamu.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang baru selesai menjalani masa observasi di Natuna pasca-evakuasi dari Provinsi Hubei, China dipulangkan ke Jakarta, hari Sabtu ini.

Mereka akan pulang dari Natuna menuju Lanud Halim Perdanakusuma sekitar pukul 14.00 WIB.

"Nanti dari Natuna itu kita prediksikan sekitar jam 14.00, setelah mereka selesai makan siang langsung diterbangkan ke Halim," kata Yurianto, Jumat (14/2/2020).

Yuri menjelaskan, setelah sampai di Halim, WNI tersebut akan disambut pemerintah daerah masing-masing.

Setelah itu, dipulangkan ke kampung halaman oleh pemerintah daerah.

Baca: Tangkal Potensi Radikalisme, Polres Rembang Andalkan Generasi Muda lewat MPR

Baca: Tagih Tunggakan Pajak 512 Mobil Mewah di Jakarta Pusat, Pihak Berwenang Lakukan Razia Door to Door

"Dan nanti kita akan serahkan ke provinsi perwakilannya untuk selanjutnya mereka yang akan mengatur kepulangan," ungkapnya.

Berkumpul Keluarga

Sebanyak 238 orang tersebut berasal dari 30 provinsi di Indonesia. Dari jumlah itu, 65 orang adalah penduduk Jawa Timur.

Terkait pemulangan mereka, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, sebanyak 65 warga yang menjalani masa karantina selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau, kembali ke Jatim pada Sabtu.

Kementerian Kesehatan memastikan 65 warga Jatim dari Wuhan, China, itu sehat dan diperbolehkan kembali ke daerah asalnya.

Khofifah selalu berkoordinasi dengan tim Kementerian Kesehatan hingga seluruh warga Jatim tiba di rumah masing-masing.

"Kami akan kawal betul proses pemulangannya, untuk memastikan ke 65 orang tersebut bisa kembali sehat dan kembali berkumpul dengan keluarganya," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Jumat.

Khofifah menyampaikan, kabar kepulangan 65 warga asal Jatim itu sudah dinantikan keluarga mereka.

Ia pun mengimbau masyarakat Jawa Timur tidak khawatir berlebihan menanggapi kepulangan WNI asal Jatim dari Wuhan, China tersebut.

Khofifah memastikan seluruh WNI tersebut dalam kondisi sehat.

Baca: 3 Hal Janggal Ditemui Karen Pooroe, Anak Tak Patah Tulang & Pendarahan Meski Jatuh dari Lantai 6

Baca: Menaker: Kemnaker Siap Kelola BLK Riau

"Kementerian Kesehatan sudah melakukan observasi selama 14 hari dan tidak ada satupun dari mereka yang menunjukkan gejala terinfeksi virus corona," jelas Khofifah.

Meski begitu, Mantan Menteri Sosial ini tetap mengingatkan seluruh masyarakat agar tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Masyarakat diminta tidak menyepelekan jika ada anggota keluarga yang mengalami demam tinggi disertai sesak mafas dan batuk layaknya terinfeksi virus corona.

"Kalau ada anggota keluarga yang panas tinggi, batuk, serta sesak nafas, agar segera melakukan pemeriksaan ke rumah sakit terdekat dan melaporkan ke Dinas Kesehatan kabupaten atau kota setempat," kata Khofifah.

Dari 238 orang itu, sembilan di antaranya adalah warga Jawa Barat.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan bakal memfasilitasi kepulangan mereka.

"Itu sedang dikoordinasikan sama Dinkes Jabar. Nanti para orang tua diatur sehingga proses kepulangannya mudah-mudahan lancar. Difasilitasi dan kita monitor kalau setelah pulang ada gejala-gejala seperti apa. Kita tetap harus waspada" ucap Emil, sapaan akrabnya di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Jumat.

Kabar baiknya, kata Emil, seluruh warga Jabar yang dipulangkan dari Wuhan, China, dipastikan negatif virus corona.

Ia pun meminta seluruh rumah sakit di Jawa Barat untuk tetap waspada terhadap gejala virus corona.

"Yang penting berita bahagianya mereka negatif dari virus corona, yang penting itu. Setelah itu kita berjuang bersama-sama jangan sampai terdeteksi positif di Indonesia. Makanya di Jabar enam rumah sakit sudah disiapkan, RSHS disiapkan ruang isolasi. Bantu media lawan hoaksnya saja yang bikin meresahkan. Kalau ada pemerintah pasti paling depan memastikan kelancaran," tutur Emil.

Foto satelit menunjukkan Kota Wuhan pada 9 Februari 2020. Tingkat sulfur dioksida (SO2) di Kota Wuhan pada hari itu sangat tinggi, berada di angka 1.350 ug/m3, sementara menurut WHO di konsentrasi SO2 tidak boleh melebihi 500 ug/m3 (WINDY.COM VIA DAILYMAIL)

Sementara sebanyak 14 mahasiswa akan kembali ke Kalimantan Timur. Kabiro Humas Pemprov Kaltim, HM Syafranuddin mengatakan, dari informasi yang didapatkan, belasan mahasiswa asal Kaltim itu dinyatakan sehat.

"Mereka semua aman. Mahasiswa kita dinyatakan sehat dan dikembalikan ke rumah masing-masing," kata Syafranuddin. Ia mengingatkan agar masyarakat tak perlu khawatir dengan kondisi para mahasiswa ini. Dia juga meminta agar tak ada stigmatisasi terhadap mereka.

"Mereka (mahasiswa) dikarantina itu bukan berarti terinfeksi virus corona, tapi memastikan mereka terpapar atau tidak. Dan hasilnya mereka semua sehat tak terpapar," katanya. (Tribun Batam/Kompas.com)

Baru-baru ini beredar di media sosial foto seekor kucing di China yang mengenakan masker hingga wajahnya tak terlihat. (Kolase Tribunnews.com/ Daily Mail/ QQ)

Berikut Data Lengkap Provinsi Asal 238 WNI yang Dievakuasi dari Wuhan:

1. Aceh 12 orang

2. Bali 2 orang

3. Banten 6 orang

4. Bengkulu 2 orang

5. DI Yogyakarta 2 orang

6. DKI Jakarta 12 orang

7. Gorontalo 1 orang

8. Jakarta 1 orang

9. Jambi 5 orang

10. Jawa Barat 13 orang

11. Jawa Tengah 9 orang

12. Jawa Timur 68 orang

13. Kalimantan Barat 4 orang

14. Kalimantan Selatan 7 orang

15. Kalimantan Tengah 4 orang

16. Kalimantan Timur 14 orang

17. Kalimantan Utara 21 orang

18. Kepulauan Riau 2 orang

19. Lampung 1 orang

20. NTB 3 orang

21. Papua 6 orang

22. Papua Barat 8 orang

23. Riau 6 orang

24. Sulawesi Barat 2 orang

25. Sulawesi Selatan 17 orang

26. Sulawesi Tengah 2 orang

27. Sulawesi Tenggara 4 orang

28. Sumatera Barat 1 orang

29. Sumatera Selatan 1 orang

30. Sumatera Utara 2 orang (tribun network)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini