Pengecekan terakhir itu dilakukan pada Sabtu dini hari yakni 98,9 mikrosivet per jam.
Menurutnya, proses pembersihan ini masih akan terus dilanjutkan hingga wilayah komplek tersebut dinyatakan aman dari paparan radiasi nuklir.
"Proses clean up ini akan terus dilanjutkan sampai area tersebut benar-benar bersih dan tidak membahayakan bagi warga dan lingkungan," tegas Heru.
Terkait lama proses dari upaya clean up ini, ia memperkirakan akan dilakukan hingga 20 hari ke depan, yakni terhitung sejak tanggal 12 februari 2020.
Baca: BMKG: Prakiraan Cuaca Hari Ini Minggu 16 Februari 2020, Waspada Cuaca Ekstrem di Beberapa Wilayah
Baca: Minggu Depan, PDIP akan Umumkan Rekomendasi Calon Kepala Daerah di Pilkada Serentak 2020
Namun pihaknya berharap wilayah itu bisa dinyatakan bersih sebelum mencapai target 20 hari pembersihan.
Heru menuturkan bahwa saat ini pihaknya tengah mempersiapkan upaya pengecekan whole body counting kepada warga di wilayah itu.
Hal ini tentu saja untuk mengetahui seberapa besar dampak kontaminasi.
Terkait peristiwa temuan radiasi ini, ia pun mengimbau agar masyarakat tidak panik.
Karena dirinya memastikan peristiwa ini telah ditangani oleh pihak yang memiliki kompetensi.
Namun satu catatan yang diberikan Heru, warga dilarang memasuki area yang telah diberi tanda 'terkontaminasi'.
"Warga diharapkan melakukan aktivitas seperti biasa saja, asal tidak masuk ke dalam area yang sudah diberi tanda terkontaminasi. Paparan radiasi ini bila dikelola dengan baik tidak akan membahayakan keselamatan warga," kata Heru.