News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Belajar dari Bencana Radiasi Nuklir Cesium 137 Brazil, Satu Tahun Setelah Chernobyl

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Area terpapar radiasi nuklir di Perumahan Batan Indah, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (15/2/2020)

Limbah radioaktif tingkat tinggi terdeteksi berada pada 25 rumah dan sejumlah rumah sakit tempat di mana para korban radiasi itu dirawat.

Kecelakaan yang mengakibatkan terjadinya radiasi ini telah menimbulkan dampak yang sangat besar baik di Brazil maupun negara lainnya.

Hal itu tidak hanya karena tingginya jumlah korban yang terpapar, namun juga karena telah kembali mengingatkan negara tersebut terkait bahaya potensial yang ditimbulkan oleh reaktor nuklir besar di dekat Rio de Janeiro yang dianggap mengalami banyak kegagalan.

Cesium 137 umumnya digunakan dalam bentuk bubuk atau kapsul untuk membersihkan dosis radiasi pada pasien kanker.

Zat ini juga memiliki kegunaan secara luas dalam dunia industri, misalnya untuk mengukur kepadatan serta ketebalan bahan seperti kertas dan baja.

Selain itu, cesium 137 diproduksi dalam reaktor nuklir, unsur ini disebut sebagai salah satu zat mematikan yang diketahui terdapat pada bencana nuklir Chernobyl di Uni Soviet 1986 silam, satu tahun sebelum terjadi di Goiania Brazil.

Sementara kisah radiasi yang terjadi di Brazil, disatukan ceritanya oleh aparat setempat.

Kisah paparan radiasi ini dimulai pada awal September 1987, saat para pemuda lokal mencuri mesin iradiasi yang tertinggal dan tidak terpakai di Goiania Institute for Radiology milik pihak swasta.

Para pemuda ini kemudian mengangkut potongan berat itu untuk dijual ke penjual besi tua bernama Devair Alves Ferreira (33).

Setelah bertransaksi, mereka pun meninggalkan barang itu di halaman belakang pabrik kecil milik laki-laki itu.

Saat Ferreira dan beberapa pekerja lainnya mulai memisahkan potongan mesin yang dibeli, mereka menggunakan palu yang memiliki bobot cukup berat untuk membuka bongkahan timah yang tebal itu.

Dan ketika timah berhasil dibuka, para pekerja ini menemukan debu berwarna kebiru-biruan yang tersimpan didalamnya dan tampak berkilauan.

Mereka pun tertarik dengan bubuk yang tampak memikat itu, bahkan beberapa orang diantaranya memegang dan memeriksa bubuk yang belakangan diketahui sebagai cesium 137.

Leide Ferreira yang berusia 6 tahun dan merupakan anak perempuan dari pemiliki pabrik itu bahkan mengoleskan bubuk tersebut pada kulitnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini