News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Beredar Video YouTube Testimoni Bule Soal Wisata Seks 'Halal' Bogor, Ternyata Sudah Berjalan 5 Tahun

Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen pol Ferdi Sambo (kiri) menginterogasi korban saat ungkap kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (14/2/2020). Bareskrim Polri mengungkap kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan modus praktek wisata seks halal di wilayah Puncak, Bogor, Jawa Barat dengan mengamankan empat orang tersangka dan sejumlah barang bukti. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Beredar video YouTube testimoni bule soal wisata seks 'halal' Bogor, ternyata sudah berjalan 5 tahun.

Bareskrim Polri mengungkap kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan modus booking out kawin kontrak dan short time di wilayah Puncak, Bogor.

Dir Tipidum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Ferry Sambo mengungkapkan, sindikat ini telah beroperasi sejak 2015 lalu.

Hal tersebut diungkapkan Ferry dalam sebuah tayangan yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Sabtu (15/2/2020).

"Berdasarkan pemeriksaan tersangka yang sudah ditangkap itu mereka bekerja sejak 2015 sampai dengan sekarang," terang Ferry dikutip dari YouTube KompasTV.

Sejumlah korban dihadirkan saat ungkap kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (14/2/2020). Bareskrim Polri mengungkap kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan modus praktek wisata seks halal di wilayah Puncak, Bogor, Jawa Barat dengan mengamankan empat orang tersangka dan sejumlah barang bukti. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Sejak 2015 mereka melakukan aktivitas ini kemudian baru sekarang tertangkap," lanjutnya.

Ferry menjelaskan, satu orang mucikari memiliki 20 sampai 30 orang pengikut atau istilahnya jaringan yang siap untuk dipertemukan dengan warga negara asing yang membutuhkan.

"Jadi satu mucikari ini satu penghubung wanita ini kemudian memiliki beberapa perempuan yang bisa dihubungkan dengan pengguna-pengguna dari warga negara asing," ungkapnya.

Halaman selengkapnya >>>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini