News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ada Indikasi PAN Gabung dengan Pemerintah, Zulkifli Hasan Sebut Ambil Posisi Strategis Pemilu 2024

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Zulkifli Hasan (ketiga kiri) usai terpilih sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) periode 2020-2025 dalam Kongres V PAN di Hotel Claro, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/2/2020). Zulkifli Hasan terpilih lagi sebagai Ketum PAN setelah mendapatkan 331 suara mengungguli calon lainnya, Mulfachri Harahap dan Dradjad Wibowo. Tribunnews/Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM - Desas-desus bergabungnya PAN dengan pemerintah makin merebak, setelah Zulkifli Hasan terpilih kembali menjadi Ketua Umum PAN periode 2020-2025.

Ketua DPP PAN, Bima Arya Sugiarto, menyebut sekarang sejumlah petinggi PAN masih merundingkan target di tahun politik yang akan datang.

"Saat ini Bang Hatta, Pak Zul, Mas Ris, ini konsolidasi betul ya untuk mencapai target yang dicanangkan tiga besar di 2024," ujarnya dilansir dari TV One Minggu,(16/2/2020).

Terkait isu bergabung kembali dengan pemerintah, Bima membenarkan hal itu.

Menurutnya, ada kubuĀ  yang ingin tetap mempertahankan oposisi.

Sedangkan, ada juga pihak yang ingin bergabung dengan pemerintah.

"Ada yang ingin tetap di oposisi, tetapi banyak juga yang secara realistis ingin akselerasi dengan pemerintah."

Ini dikarenakan, banyak kader PAN yang menduduki posisi eksekutif di daerah.

"Karena ada kader-kader di eksekutif ya."

"Walikota dari PAN kan tidak sedikit, bupati juga ada, ketua DPRD dari PAN juga banyak," jelasnya.

Menurut Bima, dua pendapat ini saling melengkapi di partai berlambang matahari putih ini.

"Jadi suara-suara itu cukup dinamis di PAN."

Baca: Ketua MK Luruskan Pandangan Sejumlah Pihak Terkait RUU Omnibus Law

Baca: Rocky Gerung Sebut Jokowi dan PDI-P Sedang Bersaing: Sialnya Pimpinan Oposisi Ada di Dalamnya

Kendati demikian, Bima juga mengakui arah politik yang mungkin diambil Zulkifli Hasan.

Dia menganggap, ketum PAN dua periode ini membuka diri ke arah pemerintah.

"Kalau Pak Zul (Zulkifli Hasan) saya kira arahnya ya tidak keberatan, dan membuka ruang untuk bergabung ke pemerintah," jelas Bima.

Namun, dia tidak bisa memastikan karena rencana PAN kedepannya masih akan diumumkan pada Rakernas.

"Tapi sekali lagi, ini lebih afdolnya lagi akan dinyatakan secara tegas di rakernas kita yang pertama," tutupnya.

Baca: Minggu Depan, PDIP akan Umumkan Rekomendasi Calon Kepala Daerah di Pilkada Serentak 2020

PAN Harus Ambil Posisi Strategis Bakal Pemilu 2024

Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan mengatakan bahwa PAN harus mengambil posisi strategis untuk menghadapi pemilu 2024.

Zulkifli menyayangkan kader yang mempermasalahkan posisi oposisi atau tidak, padahal Pemilu 2019 susah berlalu.

"Positioning itu penting untuk menghadapi tantangan yang berat, 2024 itu tidak mudah."

"Kita kemarin masih ribut soal oposisi, tidak oposisi, itu yang saya tidak setuju," kata Zulkifli dalam pidatonya di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (12/2/2020) dikutip dari Kompas.com.

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pada Jumat (14/2/2020) ini, Zulhas--panggilan karib Zulkifli--akan menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus dugaan suap terkait revisi alih fungsi hutan di Riau tahun 2014. (Ilham Ryan Pratama/Tribunnews.com)

Menurutnya, slogan oposisi ini sudah dimiliki PKS (Partai Keadilan Sujahtera).

Sehingga, tindakan ini akan merugikan PAN bila mengikuti oposisi ini.

"Kalau kita ikut masuk ke situ, isu oposisi yang sudah diambil oleh teman kita, partai itu (PKS), akan sangat merugikan kita. Kalau kita bergerak ke kanan, ke kanan sekali kita kalah, kalah kita," jelas Wakil Ketua MPR ini.

Selain itu, untuk memperbaiki posisi di Pemilu 2024, Zulkifli mengatakan PAN harus menjalin hubungan baik dengan partai manapun.

Zulkifli juga menegaskan, akan mempertahankan PAN sebagai partai religius dan nasionalis.

Dia menyerukan untuk kembali melihat cita-cita awal PAN.

"Saya katakan kita harus meluruskan kembali pan sesuai cita-cita awal yaitu partai miniatur Indonesia," ucap Zulkifli Hasan.

"(PAN) partai yang moderat, Islam rahmatan lil alamin, perjuangan untuk seluruh kalangan, oleh karena itu, disebut dengan nasionalis religius," tuturnya.

Pada periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang pertama, PAN masuk ke dalam koalisi pemerintahan.

Bahkan, ada beberapa kader PAN yang menduduki kursi menteri dalam kabinet.

Namun, menjelang Pilpres 2019, PAN memutuskan keluar dan mendukung oposisi yaitu capres Prabowo Subianto.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Zulkifli Hasan Sebut PAN Akan Rugi jika Ikuti PKS Jadi Oposisi"

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani) (Kompas.com/Haryanti Puspa Sari)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini