TRIBUNNEWS.COM - Lembaga survei Indo Barometer telah merilis hasil survei soal kepuasan terhadap kinerja Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Maruf Amin dalam 100 kerja.
Dalam hasil survei tersebut, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Maruf Amin lebih rendah dibanding dengan Jokowi.
Bahkan, berdasarkan hasil survei tersebut, publik lebih puas terhadap kinerja para menteri Jokowi di Kabinet Indonesia Maju.
Mengutip Kompas.com, ada sebanyak 54,4 persen responden merasa puas terhadap kinerja para menteri di Kabinet Jokowi periode kedua ini.
Dalam survei yang sama, sebanyak 49,6 persen responden menjawab puas terhadap kinerja Wakil Presiden Maruf Amin.
Selain itu, ada 37,5 persen responden yang mengaku tidak puas dengan kinerja Maruf Amin selama 100 hari kerja.
Sementara itu, tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi justru lebih tinggi dibanding Maruf Amin.
Yakni sebanyak 70,1 persen responden puas dengan kinerja Jokowi selama 100 hari kerja.
Survei: Masyarakat Masih Puas Terhadap Kinerja Pemerintahan Jokowi-Maruf Amin - Tribunnewssultra.com
Survei LP3ES: Masyarakat Masih Puas Terhadap Kinerja Pemerintahan Jokowi-Maruf Amin - Tribunnews.com
Sedangkan ada 27,4 persen responden lainnya yang mengaku tidak puas dengan kinerja Jokowi.
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari kemudian membandingkan dengan survei pada Maret 2015.
Saat itu kepuasaan terhadap mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebesar 53,3 persen.
Kemudian sebanyak 46,8 persen responden mengaku puas dengan kinerja menteri Kabinet Jokowi-Jusuf Kalla pada 2015 lalu.
Baca: Prabowo Subianto Jadi Menteri Kinerja Terbaik Versi Survei Indo Barometer, Tepat Gabung Kabinet?
Baca: Survei Indo Barometer: Kepuasan Publik Terhadap 100 Hari Pemerintahan Jokowi 70,1 Persen
Terkait tingkat kepuasaan terhadap Wakil Presiden Maruf Amin yang rendah tersebut, beberapa tokoh kemudian memberikan tanggapan mereka.
Dikutip dari berbagai sumber, Tribunnews.com telah merangkum tanggapan tokoh soal rendahnya tingkat kepuasan terhadap kinerja Wakil Presiden Maruf Amin:
1. Istana
Menanggapi hasil survei dari Indo Barometer tersebut, Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menegaskan, bahwa Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Maruf Amin selalu bekerja sama dalam sebuah tim.
"Ya sebenarnya kan semua pekerjaan bersama, makanya yang dibangun adalah superteam, bukan superman. Superteam yang dibangun," ujar Moeldoko, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
Lantaran hal tersebut, menurut Moeldoko, kinerja pemerintahan seharusnya dilihat secara keseluruhan.
Dan bukan hanya berdasarkan kinerja presiden atau wakil presiden.
"Jadi semua agregat dari semua pekerjaan yang apa itu memikirkan pemerintahan ini."
"Maksudnya hasilnya sebuah agregat dari pekerjaan semua unit-unit kerja yang ada di kementerian maupun lembaga," jelas Moeldoko.
2. Trimedya Panjaitan
Mengutip dari Kompas.com, Politisi PDI-P Trimedya Panjaitan mengatakan, selama hampir 100 hari menjabat sebagai Wakil Presiden Maruf Amin selalu menjalankan tugasnya sebagai wapres.
Hanya saja, menurutnya, kegiatan Maruf Amin jarang terpublikasi.
" Pak Maruf kan (kerja) jalan terus, cuma kanbisa saja kurang terpublikasi."
"Enggak mungkin wapres di kantor terus, merem," ujar Trimedya.
Selain itu, Trimedya juga menyoroti soal kondisi fisik Maruf Amin.
Trimedya mengatakan, Maruf Amin memiliki fisik yang sehat untuk menjalankan tugasnya sebagai wapres.
"Jangan diragukan fisik beliau, kan orang mengaitkan sering enggak muncul itu dia (Maruf Amin) sakit."
"Hasil waktu menjadi cawapres itu kondisi kesehatannya baik," jelas Trimedya.
Baca: 10 Menteri Jokowi-Maruf Terpopuler Survei Indo Barometer: Prabowo Teratas, Nadiem Makarim Lima Besar
3. Saleh Daulay
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Daulay menilai wajar jika Wakil Presiden Maruf Amin memiliki tingkat kepuasan yang lebih rendah dibanding para menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Mengutip dari Kompas.com, menurut Saleh, perang Maruf Amin memang belum tampak signifikan.
Terutama terkait dalam kebijakan-kebijakan strategis.
"Maruf Amin memang masih belum kelihatan peran strategisnya dalam melaksanakan program pemerintah," ujar Saleh.
Ia mengatakan, Maruf Amin juga jarang muncul di publik jika dibandingkan dengan para menteri di Kabinet Indonesia Maju.
"Kalau mau jujur, Maruf Amin bisa jadi lebih jarang muncul dibandingkan dengan beberapa menteri yang ada."
Tak hanya itu, Saleh menduga Maruf Amin memang tidak dilibatkan secara langsung dalam eksekusi program pemerintah.
"Mungkin karena memang Maruf Amin tidak terlibat langsung dalam eksekusi program-program yang ada," terang Saleh.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri) (Kompas.com/Devina Halim/Rakhmat Nur Hakim/Tsarina Maharani/Haryanti Puspa Sari)