Patut dicurigai radioaktif tersebut bisa saja diselundupkan.
Belum selesai memberi penjelasan, anggota fraksi PKS Tifatul Sembiring menegaskan pertanyaan Sugeng terkait asal usul limbah radioaktif tersebut.
Ia mempertanyakan kenapa limbah tersebut bisa sampai di perumahan Batan Indah.
"Yang ditanya tuh begini, maaf ya, yang ditanyakan sebelumnya, Bapak menceritakan yang sudahnya. Mau diselidik lagi yang kerja itu aparat penegak hukum, Bapak nggak kerja," kata Tifatul.
"Bapak tahu radioaktif di situ dari mana? Kok di media kata warga, memang warga punya alat ukuran yang Bapak punya tadi?," sambungnya.
Jazi menjawab awalnya ditemukan paparan radiasi saat tim monitoring memeriksa kawasan tersebut melalui alat detektor.
Baca: 2 Warga Iran yang Pertama Kali Dinyatakan Positif Virus Corona Meninggal Dunia di Hari yang Sama
Namun, ia mengatakan tidak tahu asal-usul radioaktif di Batan Indah.
Jazi mengungkapkan selama ini Bapeten tak memiliki kewajiban melakukan pengujian nuklir.
"Saya juga tidak tahu. Kita tidak punya kewajiban juga untuk melakukan itu. Sebetulnya karena rezim kita masih keselamatan nuklir, belum keamanan nuklir, Undang-Undang 10, tidak punya kewajiban," pungkasnya.