News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menko PMK Klarifikasi Pernyataan Soal Orang Kaya Nikahi Orang Miskin

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menko PMK Muhadjir Effendy saat memimpin Rakor Tingkat Menteri (RTM) di Kantor Kemenko PMK di Jakarta Pusat, Senin (17/2/2020). RTM yang dihadiri Menteri Kesehatan dan Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan ini membahas BPJS Kesehatan. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy memberikan klarifikasi terkait pernyataannya yang menganjurkan orang kaya menikahi orang miskin.

Muhadjir mengatakan pernyataannya tersebut hanya selingan dari pidatonya pada Rakerkesnas di JIEXPO Kemayoran Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2020) kemarin.

"Itu kan intermezo, selingan dari ceramah saya," ujar Muhadjir di kantor Kemenko PMK, Jln Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (20/2/2020).

Muhadjir mengungkapkan alasan pernyataan dirinya adalah untuk memutus mata rantai kemiskinan di dalam negeri.

Baca: Menko Muhadjir Usulkan Menag Fachrul Terbitkan Regulasi Si Kaya Menikah dengan Si Miskin

"Kita kan punya problem keluarga miskin untuk memotong mata rantai kemiskinan karena ada kecenderungan kan, keluarga miskin akan cari menantu sesama mereka," jelas Muhadjir.

Menurut Muhadjir, usulan yang dirinya ajukan kepada Menteri Agama Fachrul Razi tersebut tidak bersifat wajib. Dirinya meminta pernyataannya sebagai kewajiban.

"Enggak ada rencana, saya. Fatwa itu apa? Fatwa artinya memberi saran, menganjurkan. Jadi jangan dipahami terus wajib segala gitu," pungkas Muhadjir.

Baca: Muhadjir Sebut Masalah Data Jadi Sebab Anggaran Stunting dan Kemiskinan Tak Tepat Sasaran

Sebelumnya, Muhadjir memberi saran kepada Menteri Agama Fachrul Razi agar membuat fatwa soal pernikahan yang memberikan dampak pada status sosial keluarga baru tersebut.

"Yang miskin wajib cari yang kaya, yang kaya cari yang miskin. Jadi kalau ada ajaran agama mencari jodoh," kata Menko Muhadjir di JIEXPO Kemayoran Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2020).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini