TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Indonesia menyatakan siap untuk melakukan evakuasi atau penjemputan terhadap 74 warga negara Indonesia (WNI) di Kapal Diamond Princess di Yokohama, Jepang.
Opsi dalam proses evakuai tahap dua ini diputuskan dengan menggunakan jalur laut.
Evakuasi dilakukan dengan menggunakan Kapal rumah sakit KRI Dokter Soeharso, terdapat dua opsi dalam rute pemulangannya.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Setditjen P2P Kementrian Kesehatan Achmad Yurianto.
Sebelumnya, Achmad Yurianto menuturkan pemerintah kini tengah menunggu pengumuman resmi dari Pemerintah Jepang soal hasil screening seluruh kru dan penumpang kapal pesiar itu.
Di mana pengumuman tersebut diperkirakan akan disampaikan pada 22 Februari 2020.
"Saya berharap pada 21 Februari 2020, sudah bisa dikeluarkan hasil screening terkait dengan seluruh ABK," ujarnya yang dilansir dari YouTube Kompas tv, Sabtu (22/2/2020).
"Meskipun terakhir kami komunikasi kelihatannya hasilnya akan disampaikan pada 22 atau 23 Februari," imbuhnya.
"Kami akan lihat, karena ini discreening maka seluruhnya diperiksa," kata Yurianto.
Ia menuturkan jika terdapat satu di antaranya positif terinfeksi virus corona, maka tidak ada pilihan lain untuk segera di pindahkan ke rumah sakit yang berada di Jepang.
"Tetapi yang negatif, pemerintah Jepang sudah menyampaikan keseluruh negara asalnya supaya dijemput," ujarnya.
"Karena pemerintah Jepang tidak menyiapkan lokasi karantina di darat," jelasnya.
Yurianto kemudian menjelaskan soal rencana pelaksanaan pemulangan dari 74 WNI di kapal pesiar Diamond Princess.
Baca: 74 ABK WNI di Kapal Pesiar Diamond Princess Jepang akan Dijemput Naik Kapal Laut
"Dalam rangka melindungi warga negaranya, maka pemerintah merencanakan untuk menjemput mereka," ujarnya yang dilansir dari YouTube Kompas tv, Sabtu (22/2/2020).