TRIBUNNEWS.COM - Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri menegaskan tak mau dibenturkan dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terkait soal kawasan Monas yang dijadikan lintasan Formula E.
Sebelumnya, Megawati menyatakan ketidaksetujuannya terhadap kawasan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta Pusat yang akan dilakukan pengaspalan untuk kegiatan balap mobil listrik.
Dirinya mempertanyakan mengapa mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan tersebut tidak mencari tempat selain Monas untuk menggelar acara balap Formula E itu.
"Kenapa sih, mau bikin Formula E kenapa sih harus di situ? Kenapa sih enggak di tempat lain? Kan begitu. Peraturan itu ya peraturan," kata Megawati, dilansir Kompas.com.
Megawati menegaskan persoalannya dengan Monas yang otomatis menyeret Anies Baswedan hanyalah mengenai peraturan pemerintah tentang cagar budaya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, Monas merupakan wilayah cagar budaya yang seharusnya dilindungi.
"Saya hanya ngomong, Monas itu sudah pasti peraturannya merupakan cagar budaya. Apa artinya? Tidak boleh dipergunakan untuk apa pun," kata Megawati.
Menurutnya, rencana pelaksanaan acara balap mobil listrik Formula E di kawasan Monas merupakan bentuk pelanggaran aturan pemerintah.
Walau demikian, ia mengaku tidak mau persoalan Monas dibenturkan dengan Anies Baswedan.
"Garis bawahi jangan pula saya dibentur-benturkan sama Pak Anies," kata Megawati.
Senada dengan Megawati, Tim Ahli Cagar Budaya Nasional menyebut Monas merupakan tempat yang sakral.
Monas merupakan proyek kebanggaan yang dibangun sang proklamator kemerdekaan, Ir Soekarno.
Pembangunan tersebut telah dicanangkan pada 1961 dan penyelesaian pembangunan dilakukan di tengah situasi peralihan politik menuju Orde Baru.
Monas juga dianggap sebagai cerminan semangat gotong royong warga.
Pasalnya, pembangunan Monas juga melibatkan iuran masyarakat Nusantara.
Sekretaris Komisi E DPR Fraksi PDIP, Jhonny Simanjuntak Soroti Megawati yang Berkomentar Soal Monas
Di sisi lain, Sekretaris Komisi E DPR Fraksi PDIP, Jhonny Simanjuntak menanggapi sikap Megawati yang menyinggus soal peraturan Monas.
"Pasti ada hubungan emosional antara Ibu Mega dengan Monas karena itu adalah salah satu karya dari Bung Karno," ungkap Jhonny, dilansir KompasTV.
Ia menyampaikan Komisi E DPR telah mengundang Dinas Kebudayaan Tim Sidang Pemugaran (TSP) dan Tim Ahli Cagar Budaya terkait kawasan Monas yang dijadikan sirkuit Formula E.
Berdasarkan keterangan Jhonny, walaupun dalam lima tahun ke depan pengadaan Formula E disebutkan mendapat keuntungan multiplayer yang besar, hal itu masih dalam perkiraan.
Jhonny mengatakan, cagar budaya bukan hanya sekitar tugu Monas, namun seluruh lingkungan di kawasan medan Merdeka.
Ia pun membandingkan beberapa kegiatan yang pernah dilaksanakan di Monas.
"Kalau misalnya kegiatan musik, itu kan kegiatan temporer tidak begitu merusak segala macam. Tapi kalau yang namanya ajang Formula E ini kan pasti ada pembongkaran," kata Jhonny.
Mengenai hal ini, Jhonny pun mengaitkan bahwa Gubernur Anies Baswedan telah melenceng dari visi misinya.
"Program ini semacam hanya progam dadakan bagi gubernur. Makanya saya katakan juga terjadi proses disorientasi kepada Pak Gubernur," pungkas Jhonny.
(TRIBUNNEWS.COM/Nidaul 'Urwatul Wutsqa) (KOMPAS.COM/Haryanti Puspa Sari)