Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, ratusan WNI yang berada di kapal pesiar World Dream akan dievakuasi dengan KRI Soeharso.
Nantinya, seleruh WNI kru kapal pesiar World Dream akan menjalani observasi sebagaimana WNI dari Wuhan.
Namun, Muhadjir menjelaskan jika lokasi observasi tak dilakukan di Natuna, Kepulauan Riau. Tapi, di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu.
"Lokasinya sudah ditetapkan dan sudah disiapkan yaitu ada pulau kosong, pulau tidak berpenghuni di (pulau) Sebaru satu," kata Muhadjir usai bertemu Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2/2020).
Muhadjir menjelaskan, Pulau Sebaru dipilih karena ditasa aman karena tak berpenghuni.
Selalin itu, Pulau Sebaru sudah dilengkapi fasilitas yang memadahi untuk dijadikan lokasi observasi.
"Tempat yang kita anggap aman karena pulau tidak ada penghuninya, fasilitasnya sudah bagus, tinggal dipakai saja," tambahnya.
Sebelumnya, Pemerintah memutuskan untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) kru kapal pesiar World Dream yang melepaskan jangkar di perairan internasional di dekat Kepulauan Bintan, Indonesia.
Evakuasi dilakukan menggunakan KRI Soeharso yang tengah berlayar menuju lokasi kapal pesiar World Dream.
Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, keputusan itu diambil secara cermat dan dengan segala kehati-hatian.
"Sesuai dengan arahan presiden jadi kita akan tangani satu persatu. Biar lebih cermat, dengan segala kehati-hatian. Dan sementara yang kita putuskan untuk mengevakuasi anak buah kapal dari World Dream, Kapal Suharso sudah ke kelaut," kata Muhadjir.
Kapal Pesiar Kedua yang Terkait Penyebaran Virus Corona
Selain kasus di Kapal Pesiar Diamond Princess, ada Kapal Pesiar World Dream yang sulit bersandar terkait penyebaran novel corona virus (COVID-19).
Kapal World Dream sempat menjalankan karantina di Hong Kong terkait dugaan virus baru yang berawal dari Wuhan, China itu.
Setelah pemeriksaan oleh Departemen Kesehatan Hong Kong dan seluruh kru dan penumpang negatif novel corona virus Kapal World Dream telah menurunkan seluruh penumpangnya 9 Februari 2020 lalu.
Kini di kapal yang sempat ditolak berlabuh disejumlah negara itu hanya tersisa kru kapalnya saja termasuk Warga Negara Indonesia (WNI) yang diperkirakan mencapai lebih dari 200 orang.
Michael Goh, President of Dream Cruises menyebutkan saat ini kapal tersebut sedang berada di perariran dekat Indonesia.
"World Dream saat ini melepaskan jangkar di perairan internasional di dekat Kepulauan Bintan, Indonesia," kata Michael Goh dalam keterangan resminya, Senin (24/2/2020).
Dream Cruises bekerja sama dengan otoritas regional untuk melakukan fasilitasi perpindahan dan pemulangan para anggota kru pada berbagai belahan dunia mengingat kebangsaan anggota kru yang beraneka ragam.
"Kru berkebangsaan Indonesia akan dipindahkan dari kapal pesiar World Dream ke kapal TNI Angkatan Laut yang ditugaskan oleh otoritas lokal," kata Michael Goh.
Sebelumnya, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto menyebutkan karena kapal berada di tengah laut maka opsi pemulangan direncanakan juga melalui jalur laut.
"Karena di laut dijemput pakai kapal laut menggunakan kapal TNI AL bertemu di perairan international memindahkan dengan skoci kapal mereka ke kapal kita, rencananya begitu," kata Yurianto di Kemenkes, Jumat (21/2/2020).
Sementara itu operasional kapal memang sudab dihentikan sejak menurunkan seluruh penumpangnya pada 9 Februari 2020 lalu dan dinyatakan tidak ada penumpang dan kru yang terjangkit COVID-19.
Dream Cruises bermaksud memberikan penegasan bahwa perusahaannya berusaha memelihara standar kebersihan dan sanitasi tertinggi bagi armada perusahaan dan berkomitmen untuk menjaga kesehatan semua penumpang dan anggota kru.
"Sebagai hasilnya, belum ada laporan mengenai kasus infeksi COVID-19 diantara para tamu dan anggota kru selama berada di atas kapal pesiar serta tidak ada penularan penyakit melalui kapal pesiar milik Dream Cruises," pungkas Michael Gogh.