TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Arab Saudi telah menghentikan sementara untuk kunjungan kunjungan ke negaranya, baik untuk umrah maupun kunjungan ke Masjid Nabawi sejak Kamis (27/2/2020).
Hal ini bertujuan untuk mencegah adanya perkembangan virus corona di Tanah Suci.
Penghentian sementara ini ditujukan kepada 22 negara termasuk Indonesia.
Akibatnya banyak calon jemaah haji yang batal untuk menunaikan ibadah umrah di Tanah Suci.
Di antaranya yakni selebgram sekaligus influencer, Ayla Dimitri dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD.
Baca: AP II Bantu Asistensi Jemaah Umrah yang Batal ke Arab Saudi
Ayla Dimitri dan suaminya yang hendak umrah berencana berangkat pada Kamis (27/2/2020).
Ayla mengaku ia dan suami sudah sangat antusias akan menjalankan ibadah umrah untuk pertama kalinya ini.
Namun mereka terpaksa rencana itu mereka batalkan karena keluarnya kebijakan dari pemerintah Arab Saudi tersebut.
Hal ini diketahui melalui unggahan Ayla di akun Instagram pribadinya @ayladimitri, pada Kamis kemarin.
Ia terlihat mengunggah foto selfie dengan sang suami di bandara.
"Hari ini harusnya kami sekeluarga berangkat Umroh. Kami berdua udah excited banget, apalagi ini bakal jadi kali pertama buat aku," tulisnya di Instagram.
"Dan ternyata hari ini penerbangan ke Saudi semua ditutup dan cancel sehubungan dengan keadaan yang sedang terjadi," sambung tulisannya.
Ayla tak menampik rasa sedih sempat ia rasakan setelah ia mengetahui pembatalan tersebut.
"Sedih banget. Sedih. Dari dulu selalu kepingin mengunjungi tanah suci. .," tulisnya.
Namun ia mencoba mengikhlaskan karena semua ini sudah merupakan kehendak dari Tuhan.
Baca: Politikus PKB Minta Pemerintah Sosialisasikan Penghentian Sementara Umrah
"Tapi semua ini atas kehendak Allah SWT. InshaAllah nanti ketika waktunya pas dan rejekinya lagi, kita bisa pergi lagi. For now lets stay safe (emoticon hati)," tulisnya.
Ayla juga sempat mengunggah informasi terkait pembatalan calon jemaah umrah yang hendak berangkat ke Tanah Suci.
"Jadi menurut info yang di dapat, hari kamis 27 Februari, kami semua calon jemaah umroh yang hendak terbang (meski punya visa) tidak bisa berangkat,
Yang berangkat adalah orang-orang dengan tourist visa dan orang Saudi yang mau balik ke negaranya," tulisnya.
Ia juga menuliskan masalah tiket yang refund atau reschedule masih menunggu kabar dari pihak terkait.
Tak hanya Ayla Dimitri, Menko Polhukam RI, Mahfud MD juga batal terbang ke tanah suci untuk menjalankan ibadah umrah.
Kendati demikian, Mahfud MD menghormati kebijakan yang diberlakukan Arab Saudi ini.
"Ya menurut saya bagus," ujarnya yang dikutip dari Tribunnews.com.
"Saya ini mau berangkat umrah dua minggu yang akan datang terpaksa enggak jadi," imbuhnya.
Lebih lanjut Mahfud MD meminta masyarakat untuk menaati kebijakan dari pemerintah Arab Saudi ini.
Mengingat kebijakan itu tentunya diambil dengan mempertimbangkan kepentingan umat yang lebih besar.
"Saya Setuju lah itu," ungkapnya.
Menteri Agama RI Meminta Calon Jemaah Umrah untuk Dapat Memahami Kebijakan Arab Saudi
Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi meminta agar para calon jemaah umrah dapat memahami kebijakan pemerintah Arab Saudi yang menangguhkan sementara izin visa untuk tujuan umrah dan kunjungan ke Masjid Nabawi.
Kebijakan ini dikeluarkan hari ini oleh Menteri Haji dan Umrah.
Pernyataan ini disampaikan oleh Fachrul Razi melalui keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, pada Kamis (27/2/2020).
Menteri Agama RI ini menghormati kebijakan yang dikeluarkan Arab Saudi.
Menurutnya, kebijakan itu diambil tentu dengan mempertimbangkan kepentingan umat yang lebih besar.
Baca: Kemenag Pastikan Kabar Jemaah Umrah Indonesia Terjangkit Virus Corona Hoaks
Saudi juga bertanggung jawab untuk menjaga kesehatan masyarakatnya, sekaligus mengamankan kelangsungan ibadah haji pada Juni-Agustus 2020 mendatang.
Lebih lanjut ia menegaskan, kesehatan jemaah umrah Indonesia adalah hal utama.
Untuk itu, ia mengimbau pada calon jemaah umrah untuk dapat memaklumi kebijakan tersebut.
“Kami mengimbau agar calon jemaah umrah dapat memahami kebijakan Saudi dan sikap Pemerintah, demi kebaikan jemaah itu sendiri,” kata Fachrul.
Menag mengungkapkan telah meminta pada Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah untuk terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI, Kedutaan Besar Arab Saudi (KBSA) di Indonesia, maupun Konsul Haji KJRI di Jeddah.
Ia berjanji pemerintah dan penyelenggara umrah akan segera rumuskan langkah terbaik menyikapi kebijakan Saudi ini. (*)
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma/Indah Aprilin Cahyani)