TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Saleh P Daulay meminta pemerintah Indonesia berkomunikasi secara intens ke otoritas Arab Saudi, agar pelaksanaan ibadah umrah dan haji tetap berjalan.
Hal tersebut disampaikan Saleh karena saat ini Arab Saudi menghentikan sementara kegiatan umrah dan ditakutkan kebijakan tersebut belum dicabut hingga musim haji tiba, akibat virus corona.
"Perlu ada upaya diplomatik dilakukan Indonesia kepada pemerintah Arab Saudi, supaya jemaah umrah kita bisa beribadah. Kami juga mewanti-wanti tetap memprioritaskan jemaah haji," tutur Saleh kepada wartawan, Kamis (5/3/2020).
Baca: Warga Panik Soal Corona, Pakar: Pemerintahan Jokowi Belum Temukan Pola Komunikasi yang Tepat
Menurutnya, calon jemaah haji Indonesia tercatat 230 ribu orang lebih pada tahun ini dan pemerintah harus mengupayakan semuanya tetap berangkat ibadah ke Tanah Suci.
"Jadi jangan sampai karena virus corona ini, jemaah kita tidak ada satupun yang berangkat. Dampaknya akan besar sekali, karena mereka menunggu belasan tahun untuk berangkat haji," ujar Saleh.
Baca: 1 WNI Kru Diamond Princess Sembuh Dari Virus Corona Akan Dipulangkan Ke Indonesia Hari Ini
Politikus PAN itu menilai, pemerintah Indonesia masih memiliki waktu beberapa bulan melakukan negosiasi ke Arab Saudi dan melakukan langkah antisipasi, sebelum musim haji tiba.
"Pemerintah harus siapkan skenario, supaya masyarakat tetap bisa melaksanakan ibadah sebagaimana mestinya," ucap Saleh.
Saleh mencontohkan, upaya yang bisa dilakukan yaitu menjalankan evaluasi maupun observasi selama 14 hari kepada masyarakat yang ingin umrah maupun haji, untuk mengecek kesehatannya secara baik.
Kalau tidak ada gejala terkena virus corona, kata Saleh, maka bersangkutan dibolehkan untuk menjalankan ibadah di Arab Saudi.
"Cuman menang ada kesulitan teknis, bisa jadi pemerintah Arab Saudi tidak ada tenaga atau mereka tidak percaya petugas medis kita yang diperiksa. Maka, itulah yang perlu didiskusikan, apa solusinya? Bisa saja pihak Arab Saudi mendampingi observasi," tutur Saleh.