TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center Budi Setyawan mengaku setuju dengan imbauan yang meminta umat Islam untuk membawa sajadah sendiri saat salat di masjid.
Imbauan ini diberikan agar umat Islam terhindar dari penyebaran virus corona di lingkungan masjid.
Menurut Budi, imbauan ini sejalan dengan seruan dari Muhammadiyah.
"Apalagi sekarang ketika kemudian muncul masalah Covid-19 ini maka seperti di dalam masjid kemarin membuat satu seruan salah satunya membawa sajadah sendiri," ujar Budi di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Selasa (10/3/2020).
Budi menjelaskan sebelum virus coroba merebak, Muhammadiyah pernah meminta anggotanya yang batuk untuk membawa sajadah sendiri.
Baca: Pemprov DKI Jakarta Gelontorkan Rp 54 Miliar Atasi Virus Corona di Ibu Kota
Hal ini dilakukan agar tidak menularkan kepada jamaah masjid lain.
Selain itu, menurut Budi imbauan tersebut dapat menghilangkan keraguan orang yang menjalankan solat tanpa takut tertular corona.
"Orang tidak timbul keraguan ketika dia yakin sajadahnya adalah bersih. Sajadahnya adalah steril dari penyakit maka dia tidak akan ragu," ucap Budi.
Baca: 2 Kemungkinan Pasien Terinfeksi Virus Corona di Luar Negeri Bisa Lolos Cek Suhu Tubuh di Bandara
Sebelumnya, mantan Wakil Presiden sekaligus Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla meminta warga untuk membersihkan masjid.
Hal ini dimaksudkan untuk mencegah penularan Covid-19 atau virus corona.
Menurut Jusuf Kalla, corona virus biasanya menular di tempat-tempat ramai. Termasuk sarana ibadah seperti masjid atau musala.
Imbauan tersebuy disampaikan Jusuf Kalla setelah menyaksikan penyemprotan disinfektan dan sanitasi di Masjid Nurul Hidayah, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Minggu (8/3/2020) pagi.
"Agar setiap masjid membersihkan lingkungan masjid seperti membersihkan tempat wudhu, karpet, toilet, dan sekitar masjid karena masjid meruapakan tempat orang berkumpul," kata Kalla melalui keterangan tertulis, Minggu (8/3/2020).
Belum diketahui sumber virusnya
Pemerintah telah mengumumkan delapan pasien baru yang positif terinfeksi virus corona.
Satu dari delapan pasien tersebut belum diketahui sumber virus yang menginfeksinya tersebut.
Juru bicara Pemerintah untuk Penanganan Wabah Virus Corona, Achmad Yurianto mengatakan pihaknya masih melacak sumber virus yang menjangkit pasien berjenis kelamin laki laki berusia 33 tahun tersebut.
Baca: UPDATE Berita Corona Indonesia - Bertambah Menjadi 27 Pasien Positif Covid-19
"Kami menduga ini local transmision yang sedang kami tracking dari mana sumbernya, karena bukan import case (tertular di luar negeri) dan tidak jelas bagian dari klaster yang lain. Sementara belum jelas," katanya di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, (10/3/2020).
Pihaknya menurut Yurianto sudah mencoba menelusuri kerabat atau temannya.
Namun, belum diketahui kerabat atau temannya yang sakit dan melakukan kontak dengan pasien dengan kode kasus nomor 27 itu.
Baca: 26 Triliun Yen Untuk Antisipasi Komprehensif Perekonomian Jepang Hadapi Virus Corona
"Saat ini kita masih memberikan tanda tanya local transmissionnya dari mana. Ini yang jadi bagian pekerjaan kita untuk menelusuri," katanya.
Meskipun demikian menurutnya, masih ada kemungkinan pasien tersebut tertular dari pasien yang sudah dinyatakan positif sebelumnya.
Baca: Bakal Jadi Rumah Sakit Khusus Corona di Indonesia, Inilah Potret Kamp eks Vietnam di Pulau Galang
Namun, hingga saat ini pihaknya masih mencari keterkaitan pasien tersebut dengan pasien lainnya.
Yang pasti pasien tersebut bukan imported case (tertular di luar negeri).
"Kemungkinan ada (kaitan pasien lain) kan masih tanda tanya. Kalau tanda tanya sih jawabannya apa saja, ini kan masih kita tracking terus ya," katanya.
Bertambah jadi 27 orang
Pemerintah kembali mengumumkan pasien yang positif terjangkit virus Corona.
Kali ini ada delapan pasien yang positif terinfeksi virus corona.
Sehingga, saat ini total 27 orang positif terinfeksi virus corona.
"Penambahan konfirmasi positif dari nomor urut 20-27. Total jumlah 8 (hari ini)," kata Juru bicara pemerintah untuk penanggulangan wabah virus corona Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Selasa (10/2/2020).
Dari delapan pasien yang positif Corona, lima diantaranya merupakan imported case atau tertular di negara lain.
"Kemudian ada dua WNA, asalnya dari mana tidak akan saya sebutkan," tuturnya.
Dari delapan pasien positif corona terdapat satu pasien yang belum diketahui penyebab tertularnya.
Apakah merupakan cluster Jakarta ataupun sub cluster Jakarta.
"Sedang kami tracking dari mana sumbernya karena bukan imported case dan tidak jelas bagian dari klaster yang lain. sementara belum jelas," katanya.