TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik Syahganda Nainggolan menyoroti masuknya nama Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok dalam kandidat CEO Ibu Kota Baru.
Sebelumnya, pengumuman terkait nama calon pemimpin tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Senin (2/3/2020).
Adapun empat nama yang disebut yakni Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro, Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Syahganda Nainggolan berspekulasi bahwa Ahok ingin dijadikan korban oleh Jokowi dalam hal ini.
Spekulasi ini didasarkan dari kejadian yang sudah pernah terjadi sebelumnya.
• Ungkap Alasan Jokowi Pilih Ahok jadi Kandidat CEO Ibu Kota Baru, Said Didu: Saling Pegang Kunci
• Ali Ngabalin Dapat Tepuk Tangan dari Penonton saat Bela Ahok: Siapa Manusia yang Tak Kontroversial?
"Kalau saya melihat dari masa lalu Ahok dan Jokowi, itu kan Ahok dikorbankan oleh Jokowi ketika Ahok dihadapakan dengan umat Islam di Jakarta dan memanas, menurut saya Jokowi masih bisa memproteksi Ahok untuk tidak dipenjara, tapi akhirnya dia masuk penjara."
"Kalau menurut saya Ahok ini untuk dijadikan korban kembali, jadi bukan untuk promosi seperti gembar-gembor dari berbagai pihak dari lembaga survei juga dan yang lainnya," papar Syahganda Nainggolan.
Tak hanya itu, Syahganda Nainggolan bahkan menuturkan bahwa apa yang direncanakan Jokowi terkait ibu kota baru ini adalah sesuatu yang tidak masuk akal.
"Karena apa? karena situasinya sekarang, bicara pembangunan ibu kota ini bicara fallacy artinya bicara sesuatu yang nggak masuk akal," sambungnya.