TRIBUNNEWS.COM - Menteri Agama, Fachrul Razi mengimbau, masyarakat sebaiknya tak perlu salaman setelah beribadah di masjid.
Hal tersebut dimaksudkan untuk mencegah penyebaran virus corona yang kini sudah menjangkit warga di Indonesia.
"Kita sarankan untuk tidak lagi sementara waktu ini bersalaman apalagi ber-cipika cipiki (cium pipi kanan, cium pipi kiri)"
"Itu juga ternyata media untuk penularan penyakit," kata Fachrul usai mendampingi Presiden Jokowi meninjau sterilisasi Masjid Istiqlal di Jakarta, Jumat (13/3/2020), dikutip dari Kompas.com.
Ia juga mengimbau untuk pengurus masjid untuk rutin menyemprot masjid dengan disinfektan.
Baca: Ibadah Ramadan Tak akan Dibatasi, Menag Beri Imbauan Cegah Corona
Baca: Film The Simpsons Tahun 2007 Disebut Telah Prediksi Tom Hanks Terkena Corona
Fachrul juga meminta untuk menggulung seluruh karpet dan tak menggunakannya sementara waktu.
"Karena ternyata itu salah satu sumber penyakit," jelasnya.
Menteri Agama ini juga mengimbau, seluruh masjid untuk memastikan tempat mengambil air wudu adalah air yang mengalir.
Senada dengan Fachrul Razi, Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla (JK) menyebut, penyebaran virus corona juga terjadi di masjid.
Namun, ia menegaskan, yang berbahaya adalah virus bukan tempatnya.
"Masjid tidak bahaya ya, yang bahaya virusnya (virus corona)," ujar JK di Masjid Jami' Al-Munawwar, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (13/3/2020), dikutip dari Kompas.com.
JK berujar, masjid bisa menjadi tempat penyebaran, karena ramai didatangi orang.
"Virus itu bisa muncul (menular) di tengah keramaian, salah satu tempat keramaian itu masjid," ungkapnya.
Baca: Begini Cara Korea Selatan Tangani Pasien Suspect Virus Corona, Patut Dicontoh
Baca: Virus Corona Menyebar di Luar China, 4 Negara Lock-down Warganya
Sehingga, mantan wakil presiden ini meminta untuk tetap menjaga kebersihan.