TRIBUNNEWS.COM - Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon menyebut, penunjukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ke dalam bursa calon Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara, menantang masyarakat Indonesia.
Fadli Zon menilai Ahok sebagai orang bermasalah, karena sempat tersangkut kasus penistaan agama.
Sehingga, keputusan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu dinilai tak tepat.
"Ini orang sudah bermasalah dengan penistaan agama, melukai banyak umat Islam, kok mau dipakai?"
"Seperti nantangin gitu loh, seperti tidak ada orang lain," ujar Fadli Zon, dikutip dari YouTube Talk Show tvOne, Kamis (12/3/2020).
Ia menyebut, pemerintah masih punya masalah lain yang lebih penting daripada pemindahkan ibu kota.
Baca: Rocky Gerung Baca Kemungkinan Ahok di 2024: Menandingi Anies Baswedan, Cuman Itu Rasionalnya
Baca: Ngabalin Ungkap Alasan Ahok Masuk Bursa Kepala Otorita, Haikal Hasan: Emang Kagak Ada Orang Lain?
Baca: Ahok Masuk Kandidat CEO Ibu Kota Baru, Pengamat Nilai Jokowi Ingin Korbankan BTP: Lihat Masa Lalu
Menurutnya, pemerintah seharusnya fokus pada masalah ekonomi Indonesia yang terus menurun.
"Persoalan di depan mata bukan itu, ini ekonomi kita melambat, 4 persen di bawah, bisa saja 3 persen."
"Jadi harusnya pemerintah fokus dulu, perbaiki dulu di depan mata."
"Jangan diawang-awang, kalau nanti sudah bagus, sudah baik, enggak ada masalah, kita perbaiki," jelas Fadli Zon.
Ia menambahkan, untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur itu bukan perkara yang mudah.
"Memobilisasi rakyat Indonesia terutama yang ASN sampai yudikatif, ekeskutif dan legislatif beserta seluruh ASN (aparat sipil negara) ke sana itu bukan persoalan gampang."
"Kalau itu direncanakan 20 tahun ke depan mungkin masih masuk akal," ungkapnya.
Bahkan, Fadli menyebut, rencana pemindahan ibu kota negara ini sebagai hal yang tak masuk akal.
Baca: Ahok Jadi Calon Pemimpin Ibu Kota Baru, Fadli Zon Tunjukkan Foto Ali Ngabalin saat Ikut Aksi 212
Baca: Debat soal Ahok, Ali Ngabalin Kesal Lihat Fadli Zon Tunjukkan Fotonya saat Demo : Kau Membenci Saya
Baca: Sandiaga Uno Komentari Ahok yang Dicalonkan Pimpin Ibu Kota Baru: Buktikan Hasil Kerjanya
Menurutnya, masyarakat akan menyebut masyarakat mengigau dengan adanya pemindahan tersebut.
"Tapi kalau itu dengan target 2023, 2024, menurut saya sih imposible (tak mungkin)."
"Dan saya kira masyarakat juga akan menilai ini seperti orang mengigau."
"Apalagi (penunjukan Ahok) itu, lebih mengigau lagi," imbuh Fadli Zon.
Calon Kepala Otorita Ibu Kota Negara
Presiden Jokowi menunjuk 4 calon kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru, yang rencananya baru akan diputuskan dalam minggu ini.
"Untuk Badan Otorita Ibu Kota Negara, ini memang kami akan segara tandatangani perpres di mana nanti ada CEO-nya."
"Sampai sekarang belum diputuskan, akan diputuskan dalam minggu ini," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020), dikutip dari Kompas.com.
Berikut 4 Nama Calon yang Diumumkan Jokowi:
1. Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
2. Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro
3. Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas
4. Direktur Utama Wijaya Karya, Tumiyana.
Kepala Badan Otorita ini akan bertanggungjawab memimpin proses pemindahan dan pembangunan Ibu Kota Baru di Penajam Passer Utara-Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Ihsanuddin)