TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebaran virus corona (Covid-19) di tanah air kian mengkhawatirkan. Komisi X DPR mendesak pemerintah untuk segera meliburkan seluruh aktivitas belajar mengajar di sekolah maupun kampus-kampus seluruh Indonesia.
Hingga Jumat sore (13/3/2020), pukul 18.00 WIB jumlah positif corona di Indonesia mencapai 69 orang. Dua di antaranya masih berusia di bawah lima tahun (balita).
Sedangkan korban meninggal akibat virus mematikan tersebut sudah empat orang.
“Kami menilai kondisi ini sudah mengkhawatirkan. Ekskalasi penyebaran Covid-19 kian massif dari hari ke hari. Agar tidak terjadi kondisi seperti di Italia, Iran, dan Korea Selatan, kami mendesak agar semua aktivitas sekolah diliburkan untuk sementara waktu hingga situasi penyebaran virus meredah,” ujar Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda, Jumat (13/3/2020).
Huda menjelaskan pola penyebaran Covid-19 di tanah air kian random. Dia mencontohkan ada beberapa kasus positif corona yang tidak diketahui mereka terjangkit di mana dan oleh siapa. Apalagi ada informasi jika ada pasien positif corona yang melarikan diri dari proses isolasi.
“Kami sangat khawatir dengan pola persebaran yang tidak terindentifikasi ini. Jika wabah ini sampai ke pusat-pusat kegiatan belajar mengajar maka dampaknya akan sangat fatal,” katanya.
Di sisi lain, Huda mengkritisi terkait protocol pencegahan Covid-19 di pusat-pusat Pendidikan.
Menurutnya Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan lima belas poin protocol penyebaran Covid-19 di sekolah-sekolah.
Di antaranya penyediaan cairan cuci tangan, penyemprotan disinfektan di benda dan tempat tertentu, hingga pengurangan aktivitas sentuhan fisik.
Hanya saja hingga saat ini masih jarang sekolah yang benar-benar menerapkan protokol tersebut.
“Harusnya ada pengawasan yang intensif sehingga protocol tersebut bisa berjalan di lapangan. Kalau ada kendala dana terkait penyediaan disinfektan atau sarana lain pemerintah harus segera menanganinya. Sekali ini kondisi darurat sehingga harus ada antisipasi ekstra termasuk penyediaan anggarannya,” katanya.
Politikus PKB tersebut mengarisbawahi persebaran Covid-19 yang sudah menyentuh balita. Kondisi tersebut menegaskan jika ancaman Covid-19 benar-benar nyata dan harus ada tindakan ekstrim, utamanya untuk menyelamatkan anak-anak peserta didik di tanah air.
“Dengan pola persebaran yang random lalu belum berjalannya protocol pencegahan Covid-19 di sekolah-sekolah secara intensif, maka kami mendesak agar pemerintah mulai mempertimbangkan opsi belajar di rumah bagi seluruh peserta didik hingga persebaran Covid-19 benar-benar terkendali di tanah air,” katanya.