TRIBUNNEWS.COM - Virus corona telah ditetapkan menjadi pandemi global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Hingga kini, lebih dari lima ribu kasus virus corona berujung kematian.
Sementara itu total sudah ada 135 negara yang terinfeksi virus ini.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona di Jawa Tengah.
"Total jumlah pasien PDP di Jateng sebanyak 46 orang. Dari hasil cek laboratorium di Litbangkes, 37 orang di antaranya negatif corona," ungkap Ganjar saat konferensi pers, Jumat (13/3/2020) dilansir Kompas.com.
Baca Juga: Soal Corona, Jokowi: Tingkatkan Imunitas Tubuh dan Jangan Stress
Sedangkan hingga kini sudah ada konfirmasi dua orang positif corona.
Keduanya dirawat di RSUD Dr Moewardi Solo, dimana satu orang meninggal dunia pada Rabu (11/3/2020) lalu.
Sementara itu RSUD Dr Moewardi juga merawat secara intensif satu pasien yang baru masuk di ruang isolasi.
"Sedangkan pasien yang masih dirawat berjumlah 1 pasien di RSUD Kardinah Tegal, 2 pasien di RS Tidar Magelang, 1 pasien RSUD dr Margono Purworejo, 1 pasien RSUD Dr Moewardi Solo, 1 pasien RSUD Tugurejo dan 1 pasien RSUD dr Kariadi Semarang," katanya.
Tracking Kontak Pasien
Sementara itu Ganjar menyebut, langkah tracking pergerakan pasien positif corona yang meninggal dunia telah dilakukan.
Tracking dilakukan sejak pasien meninggal melakukan seminar di Bogor hingga pasien dikebumikan.
"Kita sudah melakukan tracking dari beberapa titik yang kemungkinan pasien yang meninggal ini kontak dengan banyak orang," katanya.
Sementara itu Ganjar mengungkapkan ada sejumlah toko di Solo ditutup sementara terkait tracking tersebut.
"Ada sekitar empat toko untuk kita minta ditutup dulu. Ada isolasi paling tidak selama sehari untuk dilakukan pengecekan full dari pemerintah," ujarnya.
Baca Juga: Solo Ada Positif Corona, Dewas RS: Jangan Panik, Dinkes Tracking
Karantina Mandiri
Sementara itu 62 orang diinstruksikan untuk melakukan karantina secara mandiri.
Lama karantina mandiri 14 hari.
Hal ini lantaran 62 orang dipastikan merupakan konrak dekat dan kontak erat dnegan pasien positif corona.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta Siti Wahyuningsih.
Dilansir Kompas.com, sebanyak 62 orang tersebut terdiri dari tenaga kesehatan 16 orang dari RS Dr Oen Kandang Sapi, tenaga kesehatan RS Dr Oen Solobaru ada 15 orang, Klinik Mojosongo ada 6 orang.
Baca: Etika Batuk dan Bersin yang Benar Agar Cegah Virus Corona
Sementara itu keluarga pasien ada 12 orang di Kadipiro, kontak dekat pasien di Semanggi ada 6 orang dan karyawannya ada 7 orang.
"Kita kan tidak tahu. Dengan dikarantina dia bisa istirahat, satu. Kedua, kalau terjadi infeksi kan bisa memutus. Istilahnya melokalisir. Mencegah ini kan lebih baik dari pada terlambat," kata Siti di Solo, Jawa Tengah, Jumat (13/3/2020).
Siti juga menyebut pasien positif corona sudah dimakamkan di Magetan, Jawa Timur.
Pihaknya mengaku melakukan koordinasi antarprovinsi.
"Makanya kita koordinasi. Saya laporan ke Provinsi Jateng. Jadi antar provinsi laporan ke Jawa Timur," terang dia.
Terkait karyawan pasien positif corona yang diinstruksikan untuk karantina mandiri, Siti menyebut karena mereka kontak erat dengan pasien tersebut hampir setiap hari.
"Karena dia karyawan. Lebih baik saya melindungi lebih tebal dari pada kebobolan," ungkapnya.
Petugas Puskesmas disebut akan tetap memantau kondisi mereka yang diinstruksikan untuk karantina mandiri.
Suhu tubuh dan kondisi mereka dicek setiap hari.
Update Virus Corona
Sementara itu data terkini virus corona global mengungkapkan 135 negara telah terinfeksi.
Sementara itu ada kasus infeksi 143.847.
Jumlah kematian mencapai 5.391 jiwa.
Sedangkan pasien yang berhasil disembuhkan mencapai 70.914 orang.
(Tribunnews.com/Wahyu GP) (Kompas.com/Riska Farasonalia/Labib Zamani)