News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kementerian ATR/BPN Tegaskan Sofyan Djalil Negatif Corona dan Tidak Dikarantina

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) memastikan Sofyan A Djalil tidak diisolasi terkait virus corona.

"Dengan telah dirilisnya berita Menhub positif Covid-19 di TV, maka beberapa wartawan dan teman-teman Jajaran Kementerian ATR/BPN bertanya bagaimana dengan Pak Menteri ATR/Kepala BPN. Karena di ratas (rapat terbatas), duduknya bersebelahan dengan Pak Budi Karya?" ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian ATR/BPN Yulia Jaya Nirmawati, dalam pesan instannya, Minggu (15/3/2020) pagi.

Ia pun memastikan bahwa Sofyan tidak dikarantina dan dinyatakan negatif virus corona.

Baca: Dampak Virus Corona, Melaney Ricardo Kehilangan 6 Pekerjaan

Baca: Tak Bisa Hindari Jabat Tangan, Donald Trump Jalani Tes Corona

Sofyan telah melakukan uji kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat, pada Sabtu (14/3/2020) kemarin.

"Izin kami informasikan bahwa Pak Menteri sudah check di RSPAD dan hasilnya negatif, terima kasih," tegas Yulia.

Sebelumnya, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan A Djalil pun dikabarkan ikut dikarantina menyusul pertemuannya dengan Budi Karya saat rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (11/3).

Rapat terbatas mengenai Percepatan Penyelesaian Permasalahan Pertanahan di Sumatera Utara itu digelar di Kantor Presiden, Jakarta.

Tampak Sofyan duduk bersebelahan atau di sisi kanan Budi Karya yang tengah berbincang dengan Panglima TNI Hadi Tjahjanto. Sementara di sisi kiri Sofyan, duduk Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Menhub Positif Corona

Diberitakan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengumumkan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dinyatakan terjangkit virus Corona (Covid-19). Hal tersebut disampaikan dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu (14/3).

Awalnya wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto Budi Sulistya menjelaskan adanya pejabat pemerintah yang positif virus corona dengan nomor identitas pasien 76. Lalu Pratikno yang mendampinginya mengonfirmasi bahwa pejabat yang dimaksud adalah Budi Karya.

"Atas izin keluarga yang disampaikan oleh kepala RS tadi adalah Pak Menhub," kata Pratikno.

Wabah Corona sebagai Bencana Nasional

Juru Bicara Penanganan Corona Achmad Yurianto mengatakan, Pemerintah Indonesia menyatakan penyebaran virus corona sebagai bencana nasional.

Hal ini disampaikan Yuri, menanggapi surat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang meminta Presiden Jokowi mendeklarasikan darurat nasional virus corona.

"Bukan darurat nasional. Ini sudah bencana nasional. Darurat nasional gimana? Kalau dipegang BNPB kan sudah bencana nasional ini," kata Yuri di Gedung BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Sabtu (14/3/2020).

Baca: Total 132 Rumah Sakit Rujukan Penanganan Virus Corona di Seluruh Indonesia, Berikut Daftarnya

Baca: Rekam Aktivitas Menhub Budi Karya Sebelum Positif Corona, Sempat Dirawat karena Tifus, Asma Kambuh

Namun demikian, Yuri menegaskan, sampai saat ini, pemerintah tidak akan melakukan lockdown atau mengisolasi suatu daerah yang diwaspadai sebagai penyebaran virus corona.

"Lockdown bukan pilihan. Untuk saat ini bukan pilihan," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, WHO menyurati Presiden Joko Widodo terkait penanganan virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 di Indonesia.

Dalam surat itu, WHO meminta Presiden Jokowi melakukan sejumlah langkah, termasuk mendeklarasikan darurat nasional virus corona.

Surat tersebut ditandatangani Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom dan dikirimkan ke Jokowi pada 10 Maret lalu.

Surat itu juga diteruskan kepada Kementerian Kesehatan dan Kementerian Luar Negeri.

Pelaksana Tugas Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah membenarkan surat tersebut.

"Betul," kata dia saat dikonfirmasi Kompas.com lewat pesan singkat, seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel "Tanggapi WHO, Pemerintah Nyatakan Wabah Corona sebagai Bencana Nasional".

Dalam surat itu, Tedros awalnya mengapresiasi upaya pemerintah RI dalam menangani corona.

Ia menyebutkan, setiap negara harus melakukan langkah terukur untuk mencegah penyebaran virus yang pertama kali muncul di China ini.

Sayangnya, di beberapa negara WHO menemukan adanya sejumlah kasus tak terdeteksi yang membuat penyebaran virus ini meluas dan akhirnya menyebabkan banyak korban jiwa.

Oleh karena itu, kata Tedros, WHO terus mendorong setiap negara untuk terus melakukan uji laboratorium terhadap orang yang dicurigai telah terinfeksi virus corona.

"Khususnya di negara yang memiliki populasi besar dan fasilitas kesehatan yang tak merata di setiap wilayah," kata Tedros.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini